kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   50,00   0,31%
  • IDX 7.257   75,31   1,05%
  • KOMPAS100 1.072   13,85   1,31%
  • LQ45 846   11,73   1,41%
  • ISSI 216   3,00   1,41%
  • IDX30 435   5,37   1,25%
  • IDXHIDIV20 520   7,40   1,44%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   2,07   1,47%

2.086 Hektare Masih Bermasalah, Bagaimana Nasib Proyek IKN?


Kamis, 25 April 2024 / 05:58 WIB
2.086 Hektare Masih Bermasalah, Bagaimana Nasib Proyek IKN?
ILUSTRASI. Ada 2.086 hektare lahan yang saat ini belum bisa dikatakan clear digunakan untuk pembangunan IKN.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupanya masih banyak lahan di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang belum beres pembebasannya.

Kementerian Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) bersama Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) pun melaporkan progres penanganan lahan di IKN kepada Presiden Joko Widodo.

Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan, ada 2.086 hektare lahan yang saat ini belum bisa dikatakan clear digunakan untuk pembangunan IKN.

Dari 2.086 hektare tersebut, tidak semua menjadi prioritas. Namun hanya beberapa yang meenjadi prioritas. Pertama, lahan pengendali banjir sepaku seluas kurang lebih 2,75 hektar yang terdiri dari 22 bidang tanah.

Kedua, lahan di lokasi yang akan menjadi pembangunan jalan tol akses IKN pada segmen 6A dan 6B seluas 44,6 hektare yang terdiri dari 48 bidang tanah.

"Secara umum pembangunan IKN terus berproses, terus ada progresnya, kami sendiri dari Kementerian ATR BPN siap untuk memberikan support secara penuh kepada Otorita IKN di bidang tanah dan penyiapan tata ruangnya," jelas Agus di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (24/4).

Baca Juga: Bandara VVIP IKN Dijadwalkan Berfungsi Pada Agustus 2024

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menambahkan, pihaknya telah menjalin dialog dengan masyarakat terdampak terkait permasalahan lahan. 

Bambang menyebut proses penyelesaian lahan diantaranya dengan penataan kawasan di Pasar Sepaku dan ada juga dengan membentuk desa yang akan dijadikan desa adat. Serta ada juga yang dengan memberikan ganti untung lahan. 

"Intinya kita lihat case by case. Mereka juga positif menanggapi opsi tadi," ujar Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×