kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asuransi syariah resmi bergabung dengan konsorsium asuransi barang milik negara


Jumat, 10 September 2021 / 17:21 WIB
Asuransi syariah resmi bergabung dengan konsorsium asuransi barang milik negara
ILUSTRASI. Direktur Barang Milik Negara (BMN) Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Encep Sudarwan.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Direktur Barang Milik Negara Kementerian Keuangan, Encep Sudarwan, mengatakan, saat ini perusahaan asuransi syariah resmi bergabung dengan konsorsium Asuransi Barang Milik Negara (BMN).

“Ini adalah hal yang baru, karena selama ini konsorsium belum melibatkan asuransi syariah. Nantinya di konsorsium akan bergabung asuransi syariah dan akan menambah kekuatan dan menambah juga perusahaan asuransi yang ada di konsorsium,” kata Encep dalam diskusi virtual bersama Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Jumat (10/9).

Encep menambahkan, bergabungnya asuransi syariah ini juga disambut baik oleh berbagai kalangan. Selain itu, konsorsium itu saat ini tercatat memiliki kapasitas per risiko senilai Rp 1,4 triliun, yang ditopang oleh 56 perusahaan asuransi dan reasuransi.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Erwin Noekman mengatakan, kontribusi asuransi syariah terhadap asuransi BMN ini sebagai bentuk kontribusi dalam memberikan potensi terhadap asset-aset barang milik negara.

Baca Juga: Allianz Life sediakan produk asuransi bagi nasabah Bank BJB

“Inisiatif awal ini mudah-mudahan semakin membuka dan utamanya mensejajarkan asuransi syariah sebagaimana Undang-Undang No 40 tahun 2014, dan juga terdapat visi dan tujuan dari pemerintah dan komite keuangan syariah,” ujar Erwin.

Erwin juga berharap agar dengan bergabungnya asuransi syariah ini dapat menjaga suatu sistim otoritas dan hal-hal virgin terhadap asset, aktivitas, dan lembaga keuangan lain yang ada kaitannya dengan syariah.

“Terkait berapa perusahaan asuransi syariah yang akan bergabung, Erwin menjelaskan belum ada catatan terebut, hal ini karena kesepakatan keduanya baru saja terjalin dalam waktu dekat,” pungkasnya.

Selanjutnya: Memberi edukasi dan literasi keuangan syariah untuk UMKM dan santri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×