Reporter: Petrus Dabu |
JAKARTA. Pemerintah menaikkan asumsi Indonesia Crude Price (ICP) dalam asumsi APBN-P 2011 dari US$ 80 menjadi US$ 95 per barel. Menurut Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto bila perubahan asumsi tersebut tidak disertai kenaikan harga BBM bersubsidi, maka alokasi subsidi akan bertambah.
“Kalau ada perubahan asumsi, tanpa ada kebijakan lain berarti kemungkinan terbesarnya alokasi subsidi akan ditambah. Dan berarti menambah besaran defisit APBN secara keseluruhan,“ ujarnya saat dihubungi KONTAN di Jakarta, Rabu (6/7).
Besaran alokasi subsidi itu tergantung pada tiga komponen, yaitu harga minyak, volume BBM bersubsidi dan kurs rupiah. ”Tiga hal itu yang mempengaruhi besaran subsidinya,” ujarnya.
Agung mengatakan tanpa menaikkan asumsi ICP tanpa perubahan harga BBM bersubsidi akan membebani anggaran negara. “Kalau demikian, yang ditempuh pemerintah saat ini politis, “ujarnya.
Dia berharap pemerintah tidak berutang ke negara lain untuk menambal defisit anggaran APBN 2011.” Kalau menambah utang kan tidak produktif untuk negara ini, hanya membebani generasi yang akan datang,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News