kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Aset PLN bisa naik Jadi Rp 800 triliun


Selasa, 27 Oktober 2015 / 06:15 WIB
Aset PLN bisa naik Jadi Rp 800 triliun


Reporter: Agus Triyono | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Setelah melakukan revaluasi aset pada awal tahun 2000 lalu, Perusahaan Listrik Negara (PLN) kembali berminat memanfaatkan kebijakan terkait penilaian kembali aktiva tetap tersebut.

Direktur Utama PLN Sofyan Basyir menyebut, PLN sudah mulai memproses revaluasi sejak tiga bulan lalu. "Sudah sejak tiga bulan lalu, sedang progress penghitungan asetnya, semua tinggal menunggu hasil," kata Sofyan, Selasa (26/10).

Dari hitungan awal, aset perusahaan setrum negara ini dapat bertambah sedikitnya Rp 200 triliun. Asal tahu saja, per akhir Agustus 2015, aset PLN tercatat sebesar Rp 600 triliun. Artinya, jika revaluasi aset berjalan mulus, aset PLN ini bakal menjadi Rp 800 triliun.

Jika pajak revaluasi 3%, PLN harus membayar pajak Rp 6 triliun. "Doakan bisa mencapai Rp 1.000 triliun," tambah Sofyan.

Sebelum pemerintah mengeluarkan paket kebijakan V yang berisi diskon Pajak Penghasilan (PPh) final atas revaluasi aset, PLN sejatinya sudah mengajukan rencana penghitungan ulang aset ke Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan.

Kala itu Dirjen Kekayaan Negara Sonny Loho menjelaskan, revaluasi aset PLN dilakukan untuk kepentingan komersial PLN. Saat ini, PLN tengah berusaha mencari dana segar dari berbagai lembaga keuangan guna mendukung mega proyek kelistrikan yang dibebankan pemerintah.

Selain PLN, belum ada perusahaan pelat merah lainnya yang telah mengajukan rencana revaluasi aset. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menjelaskan, dia tengah menginventarisasi perusahaan yang asetnya bisa direvaluasi.

"Kami lihat, tapi kemungkinan yang masuk PLN, karena asetnya besar," kata Rini. Sebenarnya selain PLN, PT Bank Mandiri Tbk sudah menyatakan minatnya. Perbankan pelat merah ini berharap dapat menyampaikan rencana tersebut sebelum akhir tahun mendapatkan tarif PPh final hanya 3% dari selisih aset.

Senior VP Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas menghitung, jika Bank Mandiri merevaluasi aset dengan memakai nilai jual obyek pajak (NJOP), aset Bank Mandiri melejit jadi Rp 45 triliun hingga Rp 50 triliun. Saat ini, total nilai aktiva tetap Bank Mandiri hanya Rp 7 triliun, tidak termasuk aset kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×