kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45915,19   -8,30   -0.90%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aset Negara Capai Rp 11.400 Triliun, Pemerintah Dorong Inovasi Pengelolaannya


Jumat, 26 Agustus 2022 / 06:45 WIB
Aset Negara Capai Rp 11.400 Triliun, Pemerintah Dorong Inovasi Pengelolaannya


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - YOGYAKARTA. Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menyampaikan total aset negara saat ini sekitar Rp 11.400 triliun. Namun, total aset tersebut baru yang berada di pemerintah pusat atau di luar aset yang dimiliki pemerintah daerah (Pemda).

Besarnya nilai aset negara tersebut diharapkan dapat dioptimalkan secara inovatif sehingga memberikan manfaat kepada masyarakat.

Ia menyebut, saat ini pemanfaatan aset negara harus dilakukan secara kreatif dan inovatif. Pasalnya, Dengan terobosan baru terutama dalam pengelolaan aset akan menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat.

Oleh karenanya ia mendorong Kementerian, Lembaga, Badan Layanan Umum (BLU) dan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk menciptakan inovasi dari pengelolaan asetnya.

Baca Juga: Realisasi Pembebasan Lahan Tol Yogyakarta-Solo Capai Rp3,40 Triliun

"Lihat di portofolio saya ada aset apa ya. Saya ingin Kementerian dan Lembaga mendapatkan inspirasi dari aset yang dimiliki. Saya yakin belum semua kementerian lembaga sadar punya aset apa," kata Suahasil dalam Grand Final The Asset Manager 2022, di Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, Kamis (25/8).

Maka, Suahasil mengapresiasi adanya The Asset Manager (TAM) yang diinisiasi oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN). Dimana kompetisi ini dinilai memberikan ruang ide dan inovasi dari pemanfaatan aset negara.

Ia berpesan agar tahun-tahun berikutnya, TAM dapat menggaet lebih banyak lagi peserta kompetisi. Lantaran TAM tak hanya sebatas kompetisi namun juga jadi wadah bagi peserta untuk berbagi ide atau pengalaman dalam pengelolaan aset di masing-masing instansi.

"Peserta 108, meningkat pesat dari tahun lalu, tapi ingat Indonesia ada 88 K/L, ada 500 lebih kabupaten/kota, 34 provinsi. Saya minta peserta dari The Asset Manager ini lebih banyak. Jangan puas dengan 108. Sangat penting pengelola aset LMAN bisa men-trigger kreativitas dengan kompetisi yang lebih baik," ujarnya.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X juga mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk mengedepankan pelestarian budaya, pariwisata, dan ekonomi kreatif. Hal ini selaras dengan semangat yang diusung oleh The Asset Manager 2022.

Sri Sultan menambahkan, pengelolaan aset negara merupakan isu sentral. Dimana aset Indonesia yang besar berpotensial memberikan manfaat baik finansial hingga sosial. 

Sekaligus juga menjadi alat fiskal yang penting di tengah upaya pemulihan ekonomi.

"Pengelolaan aset negara harus berorientasi pada manfaat dan mengedepankan inovasi, kreativitas, kolaborasi dan sinergi seluruh pengelola aset yang menguntungkan bagi negara dan rakyat," jelasnya.

Kompetisi ini juga dinilai akan membangun kesadaran, mindset sekaligus menjadi wadah sinergi baik untuk menjaga mengelola dan optimalisasi aset negara dengan lebih inovatif untuk kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Optimistis Capai Target, LMAN Telah Kumpulkan PNBP Rp 928 Miliar Per Juli

"Saya yakin dari kegiatan ini banyak lahir inovasi dan ide baru pada optimalisasi aset negara. Saya optimistis pemenang TAM 2022 adalah agen perubahan, para eksekutor yang akan kawal lebih aktif mengelola dan optimalisasi aset negara. Sebab aset harus bersifat produktif dan memberi manfaat bagi pemilik neraca. Maka kita harus membuat aset itu produktif," jelasnya.

Sebagai informasi, TAM merupakan kompetisi antar para pengelola aset negara (state asset manager) pada Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Badan Layanan Umum serta BUMN yang mengadu kompetensi, pemahaman, dan kreativitas dalam mengelola aset negara.

Kompetisi dilakukan dalam beberapa tahapan eliminasi
dengan menguji berbagai studi kasus terkait pengelolaan aset negara. 

TAM tahun ini mengangkat isu pengelolaan aset milik Badan Otorita Borobudur yang terletak di Desa Nglinggo, Kulonprogo, Yogyakarta seluas 300 hektar. Tema kasus/soal ini menjadi satu bahan soal yang dihadapi para peserta kompetisi The Asset Manager tahap grand final.

Dari 108 instansi tersebut terdapat enam instansi yang berhasil maju ke tahap grand final dengan masing-masing tiga instansi kategori maestro dan tiga instansi master.

Dalam tahap grand final ini, para finalis ditugaskan untuk memberi ide yang kreatif dan inovatif terkait upaya yang harus ditempuh dalam mengoptimalisasi aset milik Badan Otorita Borobudur tersebut.

Untuk instansi yang juara pertama akan diberangkatkan oleh LMAN untuk melakukan studi ke luar negeri mengenai pemanfaatan aset, sedangkan juara kedua dan ketiga akan diberi kesempatan untuk studi di dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×