Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan teknologi turut menjadi acuan bagi pelaku usaha kecil dan menengah untuk mengembangkan bisnis.
Sekretaris Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM, Rosdiana Veronica Sipayung mengatakan tahun 2016 terdapat 260 juta pengguna internet di ASEAN.
Diperkirakan terdapat 4 juta pengguna internet baru tiap bulannya, sehingga tahun 2020 mencapai 480 juta pengguna internet. Pada tahun 2016 transaksi online di ASEAN mencapai US$ 30 miliar.
Rosdiana mengemukakan UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian di ASEAN yang mana berkontribusi pada GDP dan penyerapan tenaga kerja serta pembangunan negara harus siap menghadapi era digital ini.
“Tantangan UMKM dalam era transformasi digital ekonomi adalah rendahnya kemampuan sumber daya manusia menghadapi metode perdagangan dari cara berbisnis secara konvensional menjadi online bisnis,” kata Rosdiana dalam keterangan yang diterima KONTAN, Jumat (23/12).
Karena itu, ASEAN telah membahas upaya-upaya mendorong UMKM menghadapi teknologi digital untuk dapat mengekspor dan memberi peluang bagi UMKM berkontribusi dalam rantai supply global.
Selain itu dengan digitalisasi UMKM dapat menjual produknya lebih cepat dan mengurangi biaya operasional.
Dunia digital juga berarti keterbukaan, bagaimana perlindungan terhadap data, pembayaran digital, perlindungan terhadap hak cipta, pajak yang akan muncul dalam transaksi lintas batas. Hal ini menjadi kendala dikarenakan masih kurangnya regulasi.
Dinilai sangat penting kolaborasi antara pemerintah dan private sector untuk meningkatkan kemampuan digital bagi UMKM.
Pemerintah harus menciptakan lingkungan yang mendukung UMKM berkembang melalui digitalisasi dan mengajak private sector untuk menyiapkan teknologi digital yang aman dan mudah digunakan bagi UMKM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News