Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
Meski begitu, Carmelita pun mengakui di tengah pandemi Covid-19 ini dan kondisi yang penuh dengan ketidakpastian, investor akan memilih untuk wait and see. Hal ini juga melihat kondisi kapal di tanah air yang tengah mengalami over supply karena ruang muat kapal yang tumbuh progresif dalam beberapa tahun ini tidak diimbangi dengan tumbuhnya muatan.
"Atas dasar itu, investasi sektor pelayaran kami nilai akan lebih banyak untuk maintenance, sedangkan pengadaan kapal baru dilakukan bagi perusahaan-perusahaan yang memang sudah memiliki kontrak kerja," jelas Carmelita.
Baca Juga: Premi lini bisnis asuransi rangka kapal melemah di kuartal III 2019
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengatakan, adanya UU Cipta Kerja pun bertujuan untuk meningkatkan investasi di bidang pelayaran. Tak hanya tetap mempertahankan azas cabotage, Adita juga mengatakan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan investasi adalah dengan adanya perizinan yang lebih mudah.
"Tujuan UU Cipta Kerja salah satunya memang untuk meningkatkan investasi di pelayaran tanpa melanggar asas Cabotage. Karena di UU CK azas cabotage tetap dipertahankan," katanya.
Selanjutnya: Indonesia Energy & Engineering Series Exhibitions digelar hingga akhir pekan ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News