kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

AS peringatkan warga untuk tidak ke Indonesia karena corona, ini kata Satgas Covid-19


Kamis, 10 September 2020 / 07:30 WIB
AS peringatkan warga untuk tidak ke Indonesia karena corona, ini kata Satgas Covid-19
ILUSTRASI. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Amerika Serikat (AS) memperingatkan warganya untuk tidak bepergian ke Indonesia sementara ini, kecuali kepentingan mendesak. Peringatan level 3 itu dikeluarkan Central Disease Control and Prevention atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di negara tersebut.

Terkait hal itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito menyampaikan pendapatnya saat menanggapi pertanyaan media dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Selasa (8/9/2020) dilansir dari laman Covid19.

"Bahwa di dunia ini Covid-19 masih pandemi. Jadi tidak ada negara yang bebas dari Covid-19. Semua negara pasti berusaha melindungi warga negaranya atau masyarakatnya, dan tidak terkecuali negara Indonesia," jelasnya.

Seluruh dunia katanya pasti akan melakukan hal yang sama. Tujuannya agar warga negara yang bepergian karena dikhawatirkan berpotensi membawa masuk virus Covid-19 masuk.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Rabu (9/9): 203.342 kasus, 145.200 sembuh, 8.336 meninggal

Jadi selama pemerintah bisa menjaga atau membatasi mobilitas penduduk antar negara, begitu juga di Indonesia, maka hal itu dapat mengendalikan persebaran kasus Covid-19 dengan baik.

"Jadi kami mohon pengertian pada seluruh warga negara Indonesia agar betul-betul dapat menjaga mobilitas di daerahnya masing-masing, mobilitas penduduknya dibatasi hanya melakukan perjalanan yang essensial saja, dan betul-betul melaksanakan protokol kesehatan yang seperti ditetapkan," lanjut Wiku.

Supaya tidak ada kasus tambahan baru. Karena fasilitas kesehatan yang ada di Indonesia maupun di negara lain semuanya terbatas.

"Satu-satunya cara adalah kita melindungi diri kita sendiri dan masyarakat sekitarnya, karena itu adalah cara kita melindungi negeri," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×