kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

AS ancam seret Indonesia ke WTO


Jumat, 09 Maret 2012 / 22:55 WIB
AS ancam seret Indonesia ke WTO
ILUSTRASI. Man United vs West Ham: Tekuk The Hammers 1-0, Setan Merah catat rekor baru


Reporter: RIka Panda | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Amerika Serikat (AS) mengancam menyeret Indonesia ke organisasi perdagangan dunia (WTO) terkait rencana pemerintah melarang impor buah sayur dan umbi lapis melalui pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Ancaman dari AS itu disampaikan oleh Menteri Pertanian, Suswono, usai bertemu dengan Duta Besar Amerika Serikat (AS), Scot Marcial, di kantor Kementerian Pertanian Jakarta, Jumat (9/3). “Awalnya dia (AS) akan membawa masalah ini ke WTO,” ungkap Suswono.

Suswono bilang, larangan masuk buah, sayur dan umbi lapir ke pelabuhan Tanjung Priok itu tidak melanggar aturan perdagangan yang ditetapkan WTO. Aturan yang akan berlaku mulai 19 Juni itu, dilakukan atas dasar pertimbangan kondisi infrastruktur pelabuhan yang tidak memadai.

Namun begitu, pemerintah mengalihkan impor masuk buah, sayur dan umbi lapir itu ke pelabuhan lainnya yang ditunjuk. Suswono menyatakan, tidak ada larangan masuk buah, sayur atau umbi lapis ke Indonesia. Hanya saja, kata Suswono, pihaknya perlu mengaturnya.

“Tidak menutup kemungkinan Pelabuhan Tanjung Priok suatu saat dibuka kembali jika memang sudah memenuhi syarat. Hal ini dilakukan agar tidak ada lagi produk-produk yang tidak aman, misalnya buah-buah berformalin lolos tanpa kendali,” katanya.

Mengenai tanggapan Suswono terhadap ancaman AS itu, Suswono mengaku tak mau ambil pusing. “Sebenarnya dia (AS) menyadari sarana dan prasarana yang tidak menunjang dan bisa menyebabkan produk yang tidak memenuhi syarat bisa lolos. Tapi apakah nanti tetap dibawa masalah ini ke WTO, maka itu terserah dia,” ujarnya.





Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×