kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   0,00   0,00%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Arus modal asing diprediksi akan meningkat pada semester II 2019


Jumat, 19 Juli 2019 / 19:44 WIB
Arus modal asing diprediksi akan meningkat pada semester II 2019


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah ekonom memproyeksikan aliran modal asing akan menggeliat ke pasar domestik sampai akhir tahun. Hal ini sejalan dengan upaya Kementerian Keuangan (Kemkeu) yang menggenjot investasi untuk mengungkit pendapatan negara.

Karena itu, sejumlah ekonom percaya arus modal asing sampai dengan akhir tahun ini mampu berbuah ciamik.

Baca Juga: Ekonom: Penurunan bunga acuan BI bisa lebih dari satu kali

Ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Muhammad Faisal mengatakan stimulus kebijakan moneter lewat pemangkasan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reserve Repo Rate (BI 7-DRR) menjadi 5,75% merupakan pendorong modal asing.

Berdasarkan catatan Bank Indonesia (BI) aliran arus masuk modal asing sampai dengan 18 Juli 2019 mencapai Rp 192,5 triliun. Aliran modal asing yang masuk paling banyak dari Surat Berharga Ritel (SBR) ebesar Rp 118,5 triliun. Kemudian diikuti sumbangsih dari pasar saham Rp 74 triliun.

Faisal mengatakan, dalam jangka pendek capital out flow cenderung sedikit, didominasi oleh capital in flow. Sebab bisa terlihat nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) terpantau menguat setelah BI 7-DRR turun.

Baca Juga: Pefindo: BI berpotensi menurunkan suku bunga acuan pekan ini

Di sisi lain, tren bank sentral global saat ini bersikap dovish. Misalnya The Federal Reserve (The Fed) yang semakin yakin memberikan sinyal pemangkasan suku bunga atau fed rate.

“Bila suku bunga The Fed dipangkas maka aliran masuk modal asing akan masuk ke pasar emerging market termasuk Indonesia,” kata Faisal kepada Kontan.co.id, Jumat (19/7).

Baca Juga: Neraca perdagangan Indonesia Juni 2019 diprediksi surplus US$ 100 juta-US$ 300 juta

Namun, yang menjadi perhatian adalah berapa kali The Fed memangkas suku bunga acuan. Sebab secara fundamental ekonomi AS di kuartal II inflasi masih rendah dan jumlah pengangguran masih aman. Yang dinantikan adalah pertumbuhan ekonomi AS secara keseluruhan.

Jika anjlok, Faisal memprediksi The Fed akan memangkas suku bunga acuannya dua sampai tiga kali. Artinya ini petanda semakin baik bagi aliran masuk modal asing di protofolio Indonesia. Faisal bilang pasar obligasi pemerintah akan menjadi primadona protofolio disusul oleh indeks saham.

Baca Juga: Ekonom: Inflow portofolio masih akan jadi penopang cadev ke depan

Sementara itu, Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan aliran masuk modal asing cenderung bergejolak. Pada kuartal III ini aliran modal asing akan cenderung mengecil karena pasar sudah price in suku bunga acuan BI turun.

Kemudian, baru saat kuartal VI akan terkucur deras dengan catatatan The Fed memangkas fed rate dua kali dan BI akan memangkas suku bunga lagi. Bila skenario itu berjalan Mikail bilang yield obligasi pemerintah sampai dengan akhir tahun bisa mencapai 6,85%.

“Masih menarik karena masih dia atas yield emerging market lain, kalau tidak ada pemangkasan lagi bakal nangkring di kisaran 7%,” kata Mikail kepada Kontan.co.id, Jumat (19/7).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×