Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan optimisme konsumen 1,8% menjadi 100,5 menjelang pemilu seperti dirilis Danareksa Research Institute (DRI) dinilai kalangan pengusaha sebagai penurunan psikologis. Sebab kendati turun, ini tidak menggambarkan jumlah transaksi retail.
DRI merilis hasil optimisme konsumen yang turun dibanding bulan Januari 2019. Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) Februari 2019 turun 1,8% menjadi 100,5.
"Penurunan itu lebih ke angka psikologis terhadap situasi menjelang pesta demokrasi," jelas Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (4/3).
Saat ini, fokus sebagian orang sedang mengarah pada pesta demokrasi sehingga persepsi belanja agak sedikit turun. Namun pada masa jelang pesta demokrasi justru konsumsi meningkat. Mulai dari belanja makanan dan minuman hingga kebutuhan spanduk untuk kampanye.
"Di pemilu 2014 justru transaksi tejadi peningkatan," ujar Roy.
Kendati demikian, penurunan IKK tidak akan bertahan lama. Sebab setelah Pemilu pun, masyarakat bisa mengetahui pemenangnya melalui quick count. Selain itu, perbaikan IKK akan terlihat pada 100 hari kerja pemerintahan baru yang biasanya didominasi oleh program ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News