Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) meminta pemerintah lebih sigap dalam mengantisipasi bencana alam seperti banjir. Hal itu agar tidak berdampak pada terhambatnya aktivitas bisnis seperti saat banjir pada awal tahun di DKI Jakarta.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani mengatakan, pemerintah sebetulnya punya cukup data untuk memperkirakan waktu rentan dan daerah yang rawan banjir, apa saja penyebab banjir dan bagaimana perkiraan curah hujan yang perlu diantisipasi.
Pemerintah, lanjut Shinta, bahkan sudah mempunyai berbagai studi tentang bagaimana negara lain yang rentan banjir seperti Jakarta, bisa mengelola wilayahnya sendiri sehingga banjir yang merusak tidak terjadi.
Baca Juga: BPBD DKI terus fokus pada pemulihan pascabanjir Jakarta
"Jadi kami harap ada langkah konkret dari pemerintah ke depannya untuk mencegah banjir seperti di awal tahun kemarin," ujar Shinta kepada Kontan.co.id, Minggu (12/1).
Shinta menilai, perlu perbaikan tata ruang yang lebih baik, pembangunan infrastruktur yang multi fungsi di mana ketika curah hujan sangat besar bisa dialih fungsikan sebagai pencegah banjir.
Kemudian perlu edukasi kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan atau membuat pemukiman liar di sepanjang sungai atau kanal.
"Kami harapkan semua langkah yang bisa dilakukan pemerintah untuk mengatasi banjir jangan hanya dibuat sebagai wacana atau hanya rencana, tetapi harus betul-betul direalisasikan dan dibuktikan efektivitasnya dalam menangkal banjir di masa mendatang," kata Shinta.
Baca Juga: Apakah besok masih akan hujan di Jabodetabek? Begini prediksi BMKG
Sementara itu, Ketua Apindo Bidang Perdagangan Benny Soetrisno mengatakan, pihaknya belum menghitung secara persis berapa kerugian aktivitas bisnis karena adanya banjir di Jakarta awal tahun.
Yang terang, jika dilihat dari banyaknya rumah dan jalanan yang terendam banjir, kerugian diperkirakan besar.
Apalagi aktivitas ekonomi di Jakarta merupakan yang terbesar di Indonesia. Benny menilai, aktivitas ekonomi bisa pulih kembali seperti biasa sepekan setelah banjir.
"Kalau hitungan kira-kira , GDP Indonesia 2019 kurang lebih Rp 10.000 triliun per tahun. Kalau per hari dibagi 365 hari. Aktivitas ekonomi Jakarta kira - kira 50 % dari besaran tersebut," ungkap Benny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News