Reporter: Herlina KD | Editor: Dadan M. Ramdan
JAKARTA. Negara-negara anggota Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) cemas dengan kemungkinan adanya proteksi perdagangan di sejumlah negara sebagai akibat melemahnya ekonomi.
Bambang Brodjonegoro, Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) mengatakan, ketidakpastian ekonomi global memunculkan kekhawatiran adanya proteksi yang dilakukan sejumlah negara sebagai dampak kelesuan ekonomi global.
Alhasil, ini membutuhkan kesepakatan negara-negara anggota APEC agar tidak melakukan proteksi. Proteksi justru akan menghambat perdagangan "Saya pikir Indonesia setuju tidak ada upaya Indonesia untuk melakukan proteksi," kata Bambang.
Agus Martowardojo, Menteri Keuangan bilang, selain proteksi, topik utama yang dibahas dalam pertemuan tingkat menteri keuangan APEC beberapa waktu lalu adalah kondisi ekonomi global serta ketahanan fiskal. "Kita juga bicara financial inclusion, manajemen risiko bencana dan perbaikan sistem tresuri," ujarnya, Selasa (4/9).
Dalam pertemuan yang berlangsung akhir pekan lalu di Moskow, Rusia, Bambang bilang pertemuan juga membicarakan ketahanan fiskal.
Sebelumnya, APEC memang tidak pernah membahas masalah ini. Sehingga, ke depan masalah fiskal seperti utang pemerintah akan menjadi bagian dari pengawasan dan pembahasan bersama anggota APEC.
Bambang menuturkan, APEC juga akan lebih serius memperhatikan perkembangan ekonomi di kawasan Asia. Pelambatan ekonomi di India menjadi salah satu indikator dampak perlambatan ekonomi global ke Asia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News