kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,71   -13,81   -1.48%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Antisipasi Perlambatan Ekonomi Global, Sejumlah Langkah Ini Diambil Pemerintah


Selasa, 27 September 2022 / 20:23 WIB
Antisipasi Perlambatan Ekonomi Global, Sejumlah Langkah Ini Diambil Pemerintah
Sejumlah pengendara motor mengantri untuk melakukan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite di SPBU Adau Migas Kalbar di Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Selasa (13/9/2022).


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah tengah berupaya mengantisipasi dampak dari perlambatan ekonomi global.

Upaya pemerintah dan Bank Indonesia (BI) dalam menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan suku bunga acuan menjadi 4,25% merupakan beberapa langkah yang sudah diambil untuk mengantisipasi gejolak ini.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan bahwa pemerintah akan terus mengantisipasi gejolak perekonomian global yang terjadi saat ini.

Adapun kebijakan yang ditempuh pemerintah sejauh ini adalah menaikkan harga BBM dan bagi BI adalah menaikkan kembali suku bunganya.

Baca Juga: Belanja Pemerintah Belum Optimal, Ekonom: Bisa Ganggu Pemulihan Ekonomi Indonesia

"Ini merupakan bentuk respons yang harus dilakukan agar gejolak ekonomi global tidak berdampak semakin buruk ke ekonomi domestik," ujar Susiwijono kepada Kontan.co.id, Selasa (27/9).

Susi mengklaim, Indonesia memiliki bekal kondisi ekonomi domestik yang cukup baik. Dengan meredanya pandemi dan mulai normalnya kembali mobilitas dan aktivitas, maka perekonomian domestik diperkirakan akan terus pulih dan semakin kuat.

Asal tahu saja, pada kuartal II-2022 perekonomian Indonesia mampu tumbuh 5,44% secara tahunan atau year on year (yoy). "Cukup tinggi, bahkan jika dibandingkan dengan negara lain," katanya.

Sementara dari sisi suplai, ia bilang, sektor-sektor utama terus bergeliat terutama pada sektor manufaktur yang masih tumbuh tinggi. PMI Manufaktur terus berada pada level ekspansif, tercermin juga dari ekspor industri pengolahan yang terus meningkat.

Baca Juga: Kenaikan Harga BBM Berpotensi Mengerek NPF Multifinance

Kemudian sektor perdagangan dan kinerja penjualan ritel juga terus menggeliat yang tercermin dari prakiraan Indeks Penjualan Riil (IPR) yang pada Agustus 2022 tercatat sebesar 202,8 atau tumbuh 5,4% yoy, terutama didukung oleh peningkatan penjualan Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau.

Begitu pula dengan sektor pariwisata, berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia melalui pintu masuk utama pada Juli 2022 mencapai 476.970 kunjungan. Angka ini naik 6.396,46% dibandingkan dengan kondisi Juli 2021.




TERBARU

[X]
×