Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Didi Rhoseno Ardi
JAKARTA. Beda perusahaan, beda pula kebijakan yang dikeluarkan untuk menyikapi melorotnya harga komoditi tambang di pasar dunia. Kalau PT Freeport Indonesia (FPI) memilih merumahkan karyawan untuk tujuan efisiensi, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) justru menyiasatinya dengan menekan produksi.
"Kita kemungkinan melakukan efisiensi dengan penurunan produksi. Kalau tahun lalu kita bisa memproduksi 17.000 ton, tahun depan paling hanya 12.000 ton saja," ujar Bimo, Kamis (11/12).
Dengan mengurangi produksi, maka otomatis akan menurunkan biaya produksi juga. Toh, Bimo beralasan kalaupun produksi tetap dipertahankan tinggi namun tidak laku dijual sayang juga.
Saat ini harga komoditi nikel yang menjadi andalan dagangan Antam terkoreksi lebih dari setengahnya dibanding tahun lalu. Bimo menyebut tahun lalu harga nikel sempat berada di puncak tertinggi US$ 16,5 per pon. Namun belakangan harganya hanya dikisaran US$ 4 per pon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News