Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Laju inflasi Juni 2009 lebih besar dibanding bulan sebelumnya. Kemarin (1/7), Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, laju inflasi Juni 2009 sebesar 0,11%. Ini lebih tinggi dari inflasi Mei 2009 hanya sebesar 0,04%.
Salah satu pemicu kenaikan inflasi Juni adalah kenaikan harga beberapa komoditas. Seperti, angkutan udara, bawah putih, cabe rawit, emas perhiasan, daging ayam, kacang pajang, jeruk, dan gula pasir. Komoditas yang harga nya turun antara lain ikan segar, cabe merah, minyak goreng, bayam, tahu mentah, tempe, dan bawang merah.
Kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau adalah penyumbang tertinggi inflasi Juni, yakni 0,06%. Diikuti kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,04%), kelompok sandang (0,2%), kelompok kesehatan dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga masing-masing sebesar 0,01%.
Kelompok yang menyumbang deflasi adalah bahan makanan sebesar 0,04%. "Ada perbedaan signifikan antara bahan makanan dengan makanan jadi, sehingga tidak selalu seiring," kata Deputi Bidang Statistik dan Jasa BPS Ali Rosidi.
Ekonom Standard Chartered Eric Alexander Sugandi mengatakan, Pemerintah harus mewaspadai inflasi bulan per bulan. Sebab, ada kecenderungan angka inflasi terus menanjak. "Juli ini akan sedikit lebih tinggi karena tahun ajaran baru. Agustus dan September akan naik lagi karena Lebaran," tegasnya.
Adapun inflasi tahunan alias year on year adalah sebesar 3,65%. Sementara pada periode sama 2008, inflasi tahunan melonjak menjadi 7,37% karena dampak kenaikan harga BBM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News