kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Anggota DPR tuding pemerintah bohong soal KUR


Rabu, 25 Agustus 2010 / 14:44 WIB
Anggota DPR tuding pemerintah bohong soal KUR


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Anggota Komisi XI DPR Nusron Wahid menuding pemerintah telah berbohong dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dia menemukan fakta tidak tepat antara total penyaluran dengan gearing ratio penjaminan kredit.

Nusron mengatakan, penyaluran KUR maksimal hanya sebesar Rp 18 triliun. Dia menghitung berdasarkan penyertaan modal pemerintah ke PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dan Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) yang hanya sebesar Rp 1, 8 triliun. Sebab, berdasarkan peraturan menteri keuangan gearing ratio perusahaan penjaminan tidak boleh lebih dari 10 kali. "Artinya, dengan PMN Rp 1,8, maksimal penyaluran KUR hanyalah Rp 18 triliun. Makanya, dari mana nilai penyaluran yang dilaporkan pemerintah itu," kata Nusron, Rabu (24/8).

Sebelumnya, pemerintah menyatakan bahwa total penyaluran hingga 31 Juni lalu sudah mencapai Rp 22,4 triliun. Paling besar, penyaluran dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 16,7 triliun.

Menanggapi tuduhan itu, Menteri Keuangan Agus Martowardojo tidak bisa berkata banyak. Ia hanya menjanjikan untuk mengkoordinasikan masalah tersebut ke menteri terkait.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×