kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Anggaran Pilkada bukan lagi dari APBD


Rabu, 22 Desember 2010 / 19:37 WIB


Reporter: Mohamad Jumasri | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Sumber anggaran Pilkada ternyata menjadi masalah penting dalam Rancangan Undang Undang pemilihan kepala daerah (RUU PILKADA). Menurut Dani Anwar Ketua Komite I DPD, dalam RUU PILKADA yang diajukan DPD ke DPR diusulkan anggaran bukan lagi berasal dari APBD tetapi dari APBN.

Dalam RUU PILKADA ini juga dijelaskan anggaran untuk menyelenggarakan pemilihan daerah ini nanti ada batasnya."Nanti dilihat dulu apakah ada 2 pasang atau 3 pasang calon, itu kan ada matrix-nya bukan persoalan yang gampang untuk menentukan jumlah anggaran di suatu wilayah," ujar Dani Rabu (22/12) saat ditemui di gedung DPD.

Menurut Dani, RUU PILKADA ini harus diajukan karena sistem pemilihan langsung yang dipergunakan pemerintah ini memang memakan uang besar. "Kami dari DPD melihat RUU PILKADA ini bisa untuk mengantisipasi," tutur Dani.

Ia juga menegaskan jika konsep DPD ini diterima, maka DPD berharap tidak lagi melihat terjadi permainan korupsi dalam pemilihan kepala daerah."Kita kan kayak menyaksikan permainan nakal antara incumbent yang berkolaborasi dengan KPU untuk mementingkan pribadinya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×