kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Anggaran negara dipotong Rp 50 T, ini kata ekonom


Selasa, 17 Mei 2016 / 17:04 WIB
Anggaran negara dipotong Rp 50 T, ini kata ekonom


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, instruksi pemotongan anggaran belanja instansi dan kementerian atau lembaga (K/L) sebesar Rp 50,2 triliun pada tak lantas mengurangi stimulus pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi tahun ini.

Meski demikian, Josua melihat bahwa pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan mencapai 5,3% pada tahun ini akan sangat sulit dicapai.

"Kalau kita lihat pertumbuhan triwulan pertama yang lebih rendah dari perkiraan semua pihak, hitungan kami (pertumbuhan ekonomi) 5% saja juga sudah bagus," kata Josua saat dihubungi, Selasa (17/5).

Ia melihat, tantangan ekonomi global masih berat. Konsumsi rumah tangga berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) kuartal pertama tahun lalu masih jadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Namun ia memproyeksi, belum ada peningkatan yang cukup signifikan pada tahun ini.

Oleh karena itu menurutnya, pemerintah harus benar-benar memastikan bahwa pemotongan hanya dilakukan untuk belanja operasional.

Josua juga berpendapat, sebaiknya penghematan anggaran belanja modal tidak dilakukan meski ada peluang memangkas anggaran tersebut, supaya tidak mengganggu dampaknya terhadap sektor riil.

Ia mengatakan, agar pemerintah kembali memilah instansi dan K/L mana yang pemotongan anggarannya lebih besar. Untuk instansi atau K/L yang memiliki kaitan erat dengan infrastruktur lanjut dia, seharusnya tidak dilakukan pemangkasan anggaran yang terlalu besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×