Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini pemerintah mengalokasikan anggaran yang jumbo untuk ketahanan pangan senilai Rp 92,3 triliun. Namun hasil dari anggaran yang jumbo tersebut dipertanyakan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Gede banget lo ini, hasilnya apa setiap tahun? Konkret apa? Harus jelas. Kalau enggak, Rp 92 triliun kita pakai saja belikan beras untuk stok aja, ya kan?," kata Jokowi dalam Sidang Kabinet Terbatas, Senin (20/6).
Jokowi menyebutkan, dari total yang dialokasikan tersebut, sebesar Rp 36,6 triliun dianggarkan untuk kementerian/lembaga (K/L). Rinciannya Kementerian Pertanian Rp 14,5 triliun, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Rp 6,1 triliun, Kementerian PUPR Rp 15,5 triliun, dan K/L lainnya Rp 600 miliar.
Baca Juga: Jokowi Minta Ada Peningkatan Produksi Pangan Besar-besaran Dalam Jangka Pendek
Kemudian, sisanya digunakan untuk subsidi pupuk Rp 25,3 triliun, belanja cadangan beras Rp 3 triliun, belanja stabilitas harga pangan Rp 2,6 triliun. Lalu, belanja cadangan subsidi pupuk Rp 2,9 triliun dan Rp 21,9 triliun ditransfer ke daerah dalam bentuk dana alokasi khusus (DAK).
Dengan jumlah yang besar tersebut, Jokowi menegaskan harus sejalan dengan hasil yang didapatkan.
"Ini gede-gede sekali, ini harus jelas larinya ke mana, manfaatnya apa. Sekali lagi kita dalam suasana dunia yang sedang tidak pasti dan tidak baik," kata Jokowi.
Jokowi secara khusus meminta Menteri PUPR untuk segera merampungkan proyek yang mendukung ketahanan pangan. Misalnya bendungan, tahun ini penyelesaian diminta ditambah lagi 9 bendungan. Embung dan irigasi juga diminta diperbanyak di setiap daerah.
Baca Juga: Jokowi Sindir Bulog, Borong Hasil Petani Namun Tak Bisa Dijual
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News