kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ambil alih tambang, Jokowi tekankan dapatkan nilai tambah


Rabu, 13 Oktober 2021 / 17:28 WIB
Ambil alih tambang, Jokowi tekankan dapatkan nilai tambah
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo saat meresmikan groundbreaking pabrik smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus Gresik, Selasa (12/10).


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya mendapatkan nilai tambah dari sumber daya alam milik Indonesia. 

Hal itu disampaikan Jokowi sebagai dasar pengambilalihan sejumlah tambang besar seperti PT Freeport Indonesia, Blok Mahakam, dan Blok Rokan. Pengambilalihan tersebut harus diikuti dengan pengambilan nilai tambah.

"Kita harus menjamin nilai tambah sangat penting untuk kepentingan nasional, kepentingan dalam negeri, kepentingan rakyat kita," ujar Jokowi di Istana Negara, Rabu (13/10).

Jokowi menegaskan bahwa hilirisasi menjadi hal yang harus dilakukan saat ini. Indonesia tidak bisa lagi melakukan ekspor bahan mentah hasil tambang.

Baca Juga: Jokowi tinjau groundbreaking pabrik smelter di Jawa Timur

Kepala Negara Republik Indonesia itu bilang kegiatan pertambangan di Indonesia jangan sampai membuat Indonesia hanya sebagai tukang gali. Sementara negara lain mendapat keuntungan lebih dari hal tersebut.

"Kalau hanya tukang gali, kita kirim keluar, mereka buat smelter di sana kemudian dibuat barang setengah jadi atau jadi kembali ke sini kita beli inilah yang sedikit demi sedikit harus kita hilangkan," terangnya.

Bekas Gubernur DKI Jakarta itu juga akan mendorong pembangunan industri hilir di Indonesia. Baik dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau pun sektor swasta.

Jokowi juga menyatakan diri siap untuk menghadapi serangan akibat upaya penghentian ekspor bahan mentah. Indonesia harus menyiapkan diri menghadapi gugatan negara lain di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

"Harus punya keberanian, jangan sampai kita grogi karena digugat di WTO, jadi siapkan lawyer kelas internasional biar tidak kalah kita," ungkapnya.

Selanjutnya: Groundbreaking pabrik smelter Freeport, Jokowi tekankan nilai tambah di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×