Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
BADUNG. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melakukan kerjasama dengan TNI untuk mengatasi gangguan keamanan di daerah operasi hulu minyak dan gas bumi.
Gangguan keamanan dinilai menjadi salah satu penyebab menurunnya target produksi nasional. Kerjasama antara SKK Migas dan TNI ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU).
“Faktor non teknis seperti gangguan keamanan menjadi salah satu penyebab tidak tercapainya target produksi nasional. Gangguannya di tingkat lokal, nasional atau lintas batas negara,” kata Pelaksana Tugas(Plt) Kepala SKK Migas, J.Widjonarko saat memberikan sambutannya, Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (19/11).
Berdasarkan data SKK Migas, hingga September 2014 tercatat terjadi 103 kasus ganggan keamanan yang meliputi pencurian peralatan, pencurian minyak, penutupan jalan, demonstrasi, dan lain-lain. Kasus gangguan keamanan diakui menurun pada tahun ini secara signifikan dibanding periode tahun lalu mencapai 863 kasus.
“Sektor migas penyumbang 29 persen dari APBN, ini merupakan urat nadi pembangunan nasional. Saya menyambut baik kerjasama ini untuk pembangunan bangsa,” kata Kepala Staf TNI AD, Jendral TNI Gatot Nurmantyo.
Dalam kesempatan yang sama, SKK Migas juga melakukan kontrak perpanjangan kerjasama dengan TNI Angkatan Laut yang diwakili Panglima Armada Timur, Laksamana Muda Arie Hendrikus Sembiring. Kerjasama dengan TNI sudah dilakukan sejak 2005 lalu dengan lingkup pengamanan di kawasan laut. (Sri Lestari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News