kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Alumni Trisakti luncurkan Crisis Center Radikalisme dan Intoleransi


Kamis, 28 November 2019 / 10:27 WIB
Alumni Trisakti luncurkan Crisis Center Radikalisme dan Intoleransi
ILUSTRASI. Alumni Trisaksi launching TUJF Crisis Centre Radikalisme & Intoleransi, Rabu (27/11)


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Intoleransi dan Radikalisme yang merebak beberapa tahun terakhir mengundang kekhawatiran banyak pihak. Selain pemerintah, masyarakat turut bergerak berkontribusi melakukan kontranarasi dan edukasi terkait antiradikalisme dan intoleransi.

Demikian mengemuka dalam dialog kebangsaan bertajuk ‘Sudah Krisis Radikalismekah Indonesia saat Ini?’ yang digelar oleh Alumni Universitas Trisakti Jakarta yang bernaung di bawah Yayasan Taruwara Jaya (TUJF). Pada kesempatan itu turut diluncurkan Crisis Center Radikalisme dan Intoleransi di Jakarta, pada Rabu (27/11).

Baca Juga: Ramai soal PNS jadi influencer pemerintah, ini penjelasan Kominfo

“TUJF Centre ini dibentuk mengingat masih kurangnya atau bahkan mungkin belum adanya   pemahaman definisi arti Radikalisme & Intoleransi, bagaimana penanganannya dan bagaimana masyarakat dapat ikut berperan membantu Pemerintah,” kata Sweeta Melanie, Ketua Pengurus TUJF dalam keterangannya.

Dalam diskusi itu menghadirkan Dewan Pertimbangan Presiden 2014-2019, Sidharto Danusubroto, yang sekaligus Dewan Kehormatan TUJF. Menurutnya, TUJF Crisis Center Radikalisme dan Intoleransi dibentuk karena masih kurangnya pemahaman mengenai dua hal tersebut sehingga dalam penanganannya masyarakat turut berperan membantu pemerintah.

Baca Juga: Terorisme dan radikalisme hambat investasi, ini yang dilakukan pemerintah

“Kegiatan TUJF Crisis Center Radikalisme dan Intoleransi ini akan kami fokuskan di lingkungan kampus dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dahulu,” ucapnya

Ia berharap terbentuknya TUJF Crisis Center bisa memicu lebih banyak partisipasi masyarakat dalam memerangi radikalisme dan intoleransi.




TERBARU

[X]
×