kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Alasan Ahok ikut Jokowi


Kamis, 27 Februari 2014 / 15:09 WIB
Alasan Ahok ikut Jokowi
ILUSTRASI. Simak Biaya dan Cara Balik Nama Rumah, Ini Dokumen Yang Perlu Anda Lengkapi!


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku dia yang meminta agar bisa ikut Joko Widodo blusukan. Dia ingin melihat langsung kondisi di lapangan seperti yang selama ini dilakukan Gubernur DKI Jakarta.

"Saya mau tahu tugas (Dinas) PU itu sebagai apa. Saya juga mau nanti PU bertugas seperti di zaman Belanda sebagai pemilik jalan sehingga PU tahu kondisi jalan yang ada ketika saya akan menandatangani berkas administrasi," kata Ahok di sela-sela blusukan ke Kampung Deret Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (27/2).

Selain itu, dia juga ingin mengerti apa yang dibicarakan Jokowi mengenai kondisi di lapangan. Misalnya, wilayah mana yang perlu dibangun dan alat berat yang dibutuhkan.

"Sehingga, saya bisa mengawasinya di belakang meja untuk buat laporan di administrasi. Turun ke lapangan biar nyambung dengan maunya Pak Gubernur. Kalau saya enggak turun, saya enggak akan kebayang," kata dia.

Jokowi yang berdiri tepat di sebelah Ahok ikut membenarkan pernyataan wakilnya itu. Menurutnya, selama ini, mereka memang membangun sistem pembagian kerja. Jokowi banyak berada di lapangan, sementara Ahok di belakang meja.

"Ke depannya, wali kota, camat, lurah, juga harus mulai kontrol, biar lebih enteng. Enggak mungkin selama lima tahun Pak Gubernur blusukan terus kalau sudah terbangun sistemnya," jelas Ahok.

PantauanĀ Kompas.com, aksi blusukan keduanya dilakukan di tengah kondisi hujan rintik-rintik. Dengan berkemeja batik coklat, Jokowi dan Ahok berkeliling ke proyek pembangunan tempat tinggal yang telah 50 persen rampung tersebut. Keduanya berkeliling sambil berdiskusi tentang perkembangan proyek andalan keduanya tersebut.

"Bagus, ya, Pak. Ini tipe 36 kan, ya?" tanya Ahok kepada Jokowi.

"Bukan bagus lagi, ini sudah bagus banget," jawab Jokowi.

"Iya, miripĀ town house," timpal Ahok.

Pembangunan kampung deret di Petogogan direncanakan selesai pada Februari 2014. Namun, karena faktor cuaca buruk dan kendala pasokan material, penyelesaiannya molor dan diperkirakan rampung pada Maret hingga April 2014. (Alsadad Rudi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×