kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Akil Mochtar mengaku jadi korban Muhtar Effendi


Kamis, 15 Januari 2015 / 21:02 WIB
Akil Mochtar mengaku jadi korban Muhtar Effendi
ILUSTRASI. Dua tentara Angkatan Laut Taiwan di fregat ROCS Wu Chang (PFG-1207) buatan Prancis di Kaohsiung, Taiwan, 9 Oktober 2021. (REUTERS/Ann Wang)


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar menegaskan tidak menerima uang suap dari walikota Palembang non aktif, Romi Herton terkait sengketa pemilihan kepala daerah (pilkada). Akil menyebut dirinya sebagai korban Muhtar Effendi.

Muhtar Effendi selama ini dikenal sebagai orang terdekat Akil. Hakim Ketua Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Supriyono mempertanyakan pengakuan Akil di awal persidangan yang mengaku tidak berhubungan dengan Muhtar terkait pilkada.

"Kalau tidak akrab kenapa diterima di kantor MK, kalau urusan pribadi silahkan di rumah saja," ucap Supriyono, Kamis (15/1).

Akil Mochtar mengakui tahun 2007 saat menjadi calon gubernur Kalimantan Barat, tim sukses memesan alat peraga ke perusahaan Muhtar. Ia mengaku tidak ada komunikasi atau pertemuan setelah pemesanan alat peraga.

Namun, tahun 2013 Muhtar datang ke ruang kerjanya di MK. "Kedatangannya tak lain untuk silahturahmi, sekadar mengucapkan selamat karena menjadi ketua MK,” kata Akil

Dalam dakwaan Walikota Palembang nonaktif Romi Herton dan Masyito, Muhtar Effendi disebut menjadi perantara Akil Mochtar untuk mengatur jalur khusus penanganan sengketa pilkada kota Palembang.

Romi yang kalah Pilkada didakwa menyuap Akil Mochtar dengan total uang Rp14,145 miliar dan US$ 316,700 melalui Muhtar Effendi.Suap itu diduga menjadi pelicin kemenangan Romi-Harno

Tetapi Akil Mochtar tetap mengelak, karena sengketa pilkada Palembang tidak ada kaitannya dengan suap untuk memenangkan Romi Herton di MK. "Bagaimana meminta uang, itu dihitung di tempat terbuka, masa saya minta uang beratus-ratus miliar. Tidak masuk akal, saya hanya korban" ucap Akil Mochtar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×