Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mempertanyakan hasil Rapat Pimpinan Nasional VI Partai Golkar yang mengamanatkan posisi calon presiden dan calon wakil presiden bagi Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Hasil rapimnas itu di luar perkiraannya.
"Sebetulnya logikanya bagaimana Ical (Aburizal) jadi capres, jadi cawapres juga?" kata Akbar Tandjung di Hotel Sultan, Jakarta, seusai pelaksanaan rapimnas, Minggu (18/5) malam.
Akbar menilai banyak tokoh di Golkar yang mempunyai potensi untuk menjadi calon wakil presiden. Selain dirinya, Akbar menyebut nama politisi senior Golkar, Jusuf Kalla dan Luhut Binsar Panjaitan. Menurutnya, tiga nama itu telah diusulkan oleh Dewan Pertimbangan Partai Golkar pada 16 April 2014. Dia berharap usulan itu seharusnya dipertimbangkan dalam rapimnas.
"Jadi harusnya capres ya capres saja. Kalau ada peluang cawapres, harusnya dicari yang lain," kata Akbar.
Namun, Akbar enggan mengaitkan keputusan rapimnas itu dengan pertemuan Aburizal dengan pengurus Dewan Pimpinan Daerah I Golkar di kediaman Aburizal semalam. Akbar menilai pertemuan tersebut wajar dilakukan. "Saya juga sering mengumpulkan DPD di rumah saya, tapi DPD yang datang ke rumah saya tidak sebanyak yang datang ke rumah Pak Ical," ujarnya.
Selain menetapkan Aburizal sebagai capres ataupun cawapres dari Golkar, Rapimnas VI Golkar juga memberi kewenangan kepada Aburizal untuk menentukan sikap politik Golkar. Ia mengatakan, jika ada kader Golkar yang ingin maju sebagai capres atau cawapres bersama partai lain, maka harus mencopot jabatannya di partai tersebut. (Ihsanuddin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News