Reporter: Hans Henricus | Editor: Tri Adi
JAKARTA. Pemerintah akhirnya turun tangan mengatasi produksi minyak di Blok Cepu yang tidak mencapai target. Pemerintah mengambil langkah ini, setelah Pemerintah Kabupaten Blora mengeluh kepada Wakil Presiden Boediono saat berkunjung ke Semarang, Jawa Tengah, pada Sabtu 6 Februari lalu.
Kemarin, Wapres pun menggelar rapat internal soal Blok Cepu bersama Ketua unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto, Direktur utama (Dirut) PT Pertamina Karen Agustiawan, beserta sejumlah direksi Pertamina.
Usai rapat, Kuntoro yang dicegat wartawan menyatakan pemerintah akan melakukan pendampingan teknis (technical support assistance) di Blok Cepu yang dikelola PT Exxon Mobil. Namun, Kuntoro enggan mengungkapkan lebih rinci mengenai pendampingan teknis itu. "Soal detailnya, nanti akan ada rapat lagi," kilah Kuntoro di Istana Wakil Presiden, Senin (15/2).
Keputusan pemerintah ini memang merupakan tindak lanjut dari keluhan Bupati Blora. Pasalnya, Blok Cepu hanya memproduksi minyak 18.000 barel per hari. Padahal, pemerintah menargetkan blok itu mampu berproduksi 20.000 barel per hari untuk memenuhi target pasokan minyak.
Kuntoro menjelaskan, Bupati Blora pernah bertanya mengenai seretnya produksi Blok Cepu dan bagi hasil kepada daerah yang dinilai masih minim. "Bagian daerahnya, kan, jadi sedikit sekali," tutur mantan Kepala Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh dan Nias itu.
Bupati Blora Jawa Tengah (Jateng), Yudhi Sancoyo, kepada Wapres Boediono menagih janji kerjasama operasional yang menyatakan produksi Cepu bisa mencapai 20.000 barel per hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News