Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah optimistis kalau new normal sudah mampu bangkitkan geliat perekonomian sehingga mampu merangsang permintaan domestik.
Peningkatan permintaan domestik salah satunya ditandai dengan peningkatan inflasi. Seperti yang kita tahu, inflasi pada Juni 2020 tercatat 0,18% mom alias meningkat dari inflasi Mei 2020 yang sebesar 0,07% mom.
Capaian inflasi pada bulan tersebut didorong oleh peningkatan harga daging ayam ras dengan andil pada inflasi 0,14% serta telur ayam ras dengan andil sebesar 0,04%.
Baca Juga: Puncak giling, Kementan prediksi produksi gula di Juni-Juli mencapai 530.000 ton
"Pembukaan kantor-kantor pada era new normal telah mendorong dibukanya warung atau rumah makan dan pada gilirannya meningkatkan permintaan dan harga daging ayam dan telur ayam ras tersebut," kata Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto dalam keterangan resminya, Rabu (1/7).
Pembukaan kegiatan ekonomi juga didapuk mampu mendorong geliat sektor transportasi. Hal ini terlihat dari peningkatan tarif angkutan domestik pada bulan laporan.
Terperinci, tarif angkutan udara naik dan memberi andil inflasi 0,02%, juga tarif angkutan antarkota dan kendaraan roda dua online yang masing-masing memberi andil inflasi 0,01%.
Baca Juga: Menko Airlangga: Transformasi digital percepat pengembangan UMKM Indonesia
Untuk selanjutnya, Airlangga tetap optimistis kalau laju inflasi akan terus terkendali. Dengan terkendalinya inflasi, diharapkan mampu membawa angin segar bagi pertumbuhan ekonomi tahun 2020 untuk lebih baik, bahkan dari asesmen lembaga-lembaga internasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News