kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Airlangga beberkan upaya keluar dari krisis dengan strategi ekonomi sirkular


Minggu, 26 September 2021 / 15:21 WIB
Airlangga beberkan upaya keluar dari krisis dengan strategi ekonomi sirkular
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto beberkan upaya keluar dari krisis dengan strategi ekonomi sirkular.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

Pengarusutamaan konsep pembangunan rendah karbon telah tercantum dalam RPJMN 2020-2024 dan peta jalan pencapaian NDC Indonesia 2030.

Terdapat lima sektor yang menjadi prioritas utama dalam dua dokumen tersebut diantaranya adalah pembangunan energi berkelanjutan, pengelolaan limbah terpadu, pengembangan industri hijau, pemulihan lahan berkelanjutan, serta inventarisasi dan rehabilitasi ekosistem pesisir dan kelautan. 

Dalam hal implementasi industri hijau, tercatat sejak tahun 2010 hingga 2019 terdapat 895 perusahaan yang telah meraih green industry awards.

Baca Juga: Sinar Mas Land dan Chandra Asri daur ulang sampah plastik jadi aspal

Sementara itu, 1.707 industri juga telah mendapatkan sertifikasi blue dan gold dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER), yang berdampak pada pengurangan Gas Rumah Kaca kurang lebih sebesar 93,83 juta ton dan pengurangan polutan sebesar 50,59 juta ton.

Program strategis juga sudah dilakukan oleh pemerintah diantaranya melalui pengembangan Biofuel B30. Lebih lanjut adalah terobosan pengolahan limbah menjadi bahan bakar alternatif, salah satunya melalui teknologi Refuse Derived Fuel (RDF).

“Tentunya terdapat beberapa tantangan utama dalam melakukan transformasi ekonomi. Salah satu tantangan terbesar adalah kapasitas kelembagaan serta akses finansial dan teknologi yang diperlukan untuk pengembangan teknologi hijau. Diestimasi, investasi modal tahunan yang dibutuhkan untuk Ekonomi Sirkular berkisar Rp 308 triliun  atau US$ 21,6 miliar,” pungkas Airlangga.

Selanjutnya: Kementerian ESDM sebut 50% kebutuhan listrik di Merauke berpotensi dipasok dari EBT

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×