CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.902   -8,00   -0,05%
  • IDX 7.167   -48,04   -0,67%
  • KOMPAS100 1.095   -7,66   -0,69%
  • LQ45 872   -4,17   -0,48%
  • ISSI 217   -1,53   -0,70%
  • IDX30 446   -1,67   -0,37%
  • IDXHIDIV20 540   0,28   0,05%
  • IDX80 126   -0,86   -0,68%
  • IDXV30 136   0,18   0,13%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,19%

Ahok: Sunny tak pernah pegang proyek


Jumat, 08 April 2016 / 11:17 WIB
Ahok: Sunny tak pernah pegang proyek


Sumber: Antara | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA.  Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan bahwa staf khususnya yang bernama Sunny Tanuwidjaja tidak pernah terlibat dalam proyek apapun.

"Sunny tidak pegang proyek apapun. Lagi pula, dia (Sunny) bukan staf khusus atau anak magang juga. Saya dengan dia itu sebenarnya seperti teman saja. Tapi kalau orang mau bilang staf khusus, ya bisa saja," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis malam (8/4).

Menurut pria yang lebih akrab disapa Ahok sehari-hari itu, dia pertama kali bertemu dengan Sunny pada 2009 karena diminta untuk menjadi pembicara dalam acara Labour Day di Amerika Serikat.

"Kemudian, kami ketemu lagi tahun 2010. Sejak itu, kami jadi sering ketemu dan akhirnya dia seperti teman saja. Saya juga tidak pernah membayar atau memberikan gaji ke dia. Cenderung teman sih sebetulnya," ujar Ahok.

Selain itu, karena Sunny bukan termasuk staf atau anak magangnya, dia menuturkan bahwa Sunny tidak pernah melaporkan kegiatannya setiap hari, seperti yang harus dilakukan oleh staf atau anak magang yang lain.

"Tidak, dia tidak pernah melaporkan kegiatannya setiap hari kepada saya," tutur Ahok.

Lebih lanjut, mantan Bupati Belitung Timur itu mengungkapkan Sunny pernah bergabung dengan lembaga kajian dan riset opini publik bernama Center for Democracy and Transparency (CDT).

"Saya rasa dia mengikuti banyak yayasan atau organisasi, hanya saja tidak pernah terlibat langsung. Dia tidak bergabung dengan Ahok Center, tapi dia pernah di CDT," ungkap Ahok.

Akan tetapi, ketika Sunny hendak memulai penyusunan disertasi untuk gelar doktornya, Ahok memintanya untuk tidak lagi bergabung dengan lembaga tersebut, sehingga lebih fokus dengan disertasinya.

"Karena dia mau ambil gelar doktor, akhirnya saya lepas dia, tidak boleh lagi di lembaga CDT. Dia ikut lembaga itu karena katanya ingin tahu gaya kepemimpinan saya. Makanya, saya pernah ajak dia ketemu Ibu Megawati, Pak Surya Paloh dan lain-lain. Dia cuma mau tahu saja," tambah Ahok.

Seperti diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada hari ini mencegah Staf Khusus Ahok yang bernama Sunny Tanuwidjaja. Pencegahan itu dilakukan agar yang bersangkutan tidak bepergian ke luar negeri karena KPK tengah melakukan penyidikan terkait proyek reklamasi 17 pulau di Jakarta.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×