kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Agustus 2020 deflasi 0,05%, perlu percepat penyaluran dana PEN untuk ungkit daya beli


Selasa, 01 September 2020 / 16:13 WIB
Agustus 2020 deflasi 0,05%, perlu percepat penyaluran dana PEN untuk ungkit daya beli
ILUSTRASI. BPS mencatat terjadi penurunan harga (deflasi) sebesar 0,05% mom pada Agustus 2020.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi penurunan harga (deflasi) sebesar 0,05% mom pada Agustus 2020. Ini menjadi deflasi yang kedua dalam tahun ini. Pasalnya, pada Juli 2020 juga terjadi deflasi sebesar 0,10% mom.

Kepala BPS Suhariyanto bilang, deflasi yang terjadi tak lepas dari pandemi Covid-19 yang masih terjadi yang melemahkan daya beli masyarakat. Selain itu, ini juga disebabkan masih tersedianya pasokan akibat bauran kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah dan otoritas terkait.

Sependapat, peneliti ekonomi senior Institut Kajian Strategis (IKS) Eric Sugandi menilai, deflasi pada bulan Agustus 2020 terjadi karena kommbinasi dari peningkatan pasokan barang dan jasa selama pemberlakuan adaptasi kebiasaan baru (AKB) dan masih lemahnya permintaan barang dan jasa oleh rumah tangga.

Untuk mengungkit daya beli masyarakat ini, Eric menilai, program pemulihan ekonomi nasional (PEN) sudah mencakup program pemulihan daya beli masyarakat, bahkan bisnis, dan usaha mikro kecil menengah (UMKM).

"Lalu, tinggal bagaimana mempercepat penyaluran dana PEN ini," imbuh Eric kepada Kontan.co.id, Selasa (1/9).

Baca Juga: BPS catat deflasi bulan Agustus 2020 sebesar 0,05%, ini penyebabnya

Selain dengan program yang telah digulirkan oleh pemerintah, Eric menilai, pembukaan sektor-sektor perekonomian secara bertahap juga bisa membantu memulihkan daya beli.

Dari faktor eksternal, harga-harga komoditas juga sudah mulai membaik. Pun dengan ekspor Indonesia juga sudah membukukan kinerja yang membaik akibat negara-negara tujuan ekspor mulai kembali membuka sektor perekonomian mereka.

"Sehingga ini, mampu membantu rumah-rumah tangga yang pendapatannya bergantung pada ekspor komoditas," tambah Eric.

Namun, Eric memberi catatan, semuanya itu bisa lebih maksimal kalau wabah Covid-19 sudah mulai bisa dikendalikan. Pemulihan ekonomi bisa lebih cebat bila sudah ada vaksin, juga obat dari virus ini.

Dengan angka deflasi 0,05%, tingkat inflasi tahun kalender atau dalam periode Januari 2020 hingga Agustus 2020, tercatat sebesar 0,93% ytd. Sementara itu, dari tahun ke tahun terjadi inflasi sebesar 1,32% yoy.

Eric pun memprediksi, inflasi tahunan di keseluruhan tahun 2020 ini akan bergerak di kisaran 2,5% hingga 2,8% yoy.

Baca Juga: BPS: Lebih dari separuh kota yang dipantau mengalami deflasi pada Agustus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×