kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Agus Marto: Nazzaruddin bohong besar


Jumat, 17 Januari 2014 / 14:54 WIB
Agus Marto: Nazzaruddin bohong besar
ILUSTRASI. Kerang adalah salah satu makanan penyebab asam urat yang perlu diwaspadai


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menegaskan, dirinya tidak pernah bertemu dengan mantan Ketua Umum Partai Demokrat yang kini menjadi tersangka kasus Hambalang, Anas Urbaningrum. Dia juga menyatakan tidak mengenal Mahfud Suroso yang merupakan Direktur PT Dutasari Citralaras Mahfud Suroso. 

Agus menegaskan, dirinya sama sekali tidak pernah makan bersama dengan Anas dan juga Mahfud. Selain itu, dirinya juga tidak bisa diintervensi oleh pihak siapapun dalam menjalankan tugas sepanjang karirnya bekerja diinstansi manapun.

"Saya ingin memberikan klarifikasi dan menyampaikan kepada publik bahwa apa yang disampaikan oleh Nazaruddin dalam persidangan Dedy Kusdinar bahwa saya makan dengan Anas Urbaningrum dan Mahfud Suroso dan memaksa dan menekan saya untuk menggolkan proyek Hambalang, adalah bohong besar," ujar Agus di Gedung BI, Jakarta, Jumat (17/1).

Lebih lanjut Agus merasa prihatin dengan Nazaruddin yang saat ini sudah menjadi seorang terpidana namun masih menyampaikan kebohongan besar dalam persidangan. Padahal, keterangan yang disampaikan dalam persidangan berada di bawah sumpah, yang mengharuskan seseorang untuk berkata dengan sebenar-benarnya.

"Saya prihatin bahwa Nazaruddin sebagai orang yang terhukum menyampaikan dalam pengadilan suatu kebohongan besar," tegas Agus.

Selain itu, Agus mendoakan supaya mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Nazaruddin itu, agar cepat insyaf dan juga cepat sadar. Sehingga, Nazaruddin dapat mengatakan sesuatu yang jujur dan melanjutkan kebohongannya. 

"Saya doakan supaya saudara Nazaruddin cepat insyaf dan cepat sadar. Saya kira dengan dia menjadi terhukum maka banyak melakukan introspeksi diri dan bukan malah banyak menyampaikan kebohongan lagi," ucap Agus.

Ia menegaskan, sepanjang karirnya bekerja baik sebagai bankir, Menteri Keuangan dan juga sebagai Gubernur Bank Indonesia, dirinya tidak bisa diintervensi untuk melakukan sesuatu yang tidak benar dan tidak taat azas. 

Agus mengakui, pihaknya pernah satu kali mendengar mengenai proyek Wisma Atlet, Hambalang, saat masih menjabat sebagai Menteri Keuangan. Saat itu, Agus menyatakan penyelesaian proyek Wisma Atlet, Hambalang harus sesuai dengan aturan anggaran. Dia juga tidak diintervensi ketika merubah status anggaran Hambalang dari kontrak tahun tunggal (single year) menjadi tahunan (multiyears).

Oleh karena itu, Agus menyatakan bersedia untuk dipanggil dalam persidangan guna memberikan penjelasan dan keterangan terkait proyek Hambalang tersebut. "Saya siap bila dikonfrontir dan bersedia dimintai keterangan. Sejak menjabat sebagai Menteri Keuangan, saya juga sudah bersedia untuk memberikan keterangan kepada KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), " ujarnya. 

Sebelumnya, terpidana kasus korupsi yang merupakan mantan bendahara umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, dalam persidangan di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), sempat menuding Agus Martowardojo sebagai menteri keuangan pernah menghadiri pertemuan di restoran Jepang bernama Eby sekitar Desember 2010. Pertemuan tersebut membahas proyek Hambalang bersama Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum dan Mahfud Suroso. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×