Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Ketua Presidium Penyelamat Partai Golkar Agung Laksono sudah tahu bahwa Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengajaknya bertemu di Bali sejak Sabtu (29/11). Namun, Agung menolak ajakan tersebut dan telah menutup pintu islah dengan kubu Aburizal Bakrie.
"Tahu saya (Akbar mengajak bertemu), tapi tidak ada perjanjian kami ketemu di Bali. Saya juga ke sini karena ada acara keluarga," kata Agung di Nusa Dua, Bali, Senin (1/12).
Agung mengatakan, sejak awal Presidium Penyelamat Partai Golkar memang membuka kesempatan selebar-lebarnya untuk islah dengan kubu Aburizal. Syaratnya, pelaksanaan munas ditunda hingga Januari 2015. Namun, Aburizal tetap menggelar munas di Bali mulai Minggu kemarin.
"Tidak usah lagi diburu-buru islah. Munas sudah jalan, terus mau apa lagi?" ucapnya.
Sebelumnya, Akbar mengungkapkan keinginannya untuk bertemu Agung untuk melakukan lobi dan mengupayakan penyelesaian konflik di internal Golkar. Akbar mengatakan telah berusaha menemui Agung sejak Sabtu (29/11), tetapi usahanya belum membuahkan hasil.
"Pagi ini saya baru bicara sama Priyo (Budi Santoso) karena sama Agung enggak dapat-dapat," kata Akbar kepada wartawan di Bali, Senin.
Pertemuan antara Akbar dan Priyo terjadi di salah satu kamar hotel di Bali pada Senin pagi. Dalam pertemuan itu, Akbar meminta Priyo memberikan kepastian apakah Agung bersedia bertemu dengannya atau tidak. Akbar ingin seoptimal mungkin menyudahi konflik di tingkat pengurus Golkar. (Ihsanuddin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News