kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

ADB ramal pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 5,2% pada 2020


Rabu, 25 September 2019 / 13:50 WIB
ADB ramal pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 5,2% pada 2020
ILUSTRASI. Deretan Gedung Perkantoran Terlihat dari Kejauhan


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asian Development Bank (ADB) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level 5,2% pada tahun 2020. Angka ini lebih tinggi dari proyeksi tahun 2019 sebesar 5,1%, tetapi lebih rendah dari proyeksi pemerintah di level 5,3%.

Direktur ADB Indonesia Winfried Wicklein mengatakan pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia akan ditopang oleh investasi dan konsumsi yang lebih baik daripada tahun ini. Diprediksi iklim usaha meningkat karena reformasi kebijakan baru yang akan menstimulus belanja konsumen.

“Ditopang oleh naiknya pendapatan rumah tangga, pertumbuhan lapangan kerja, dan inflasi yang rendah,” kata Wicklein dalam konferensi pers Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indoneisa di kantor ADB, Rabu (25/9).

Baca Juga: ADB merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,1% pada tahun 2019

Namun demikian, Wicklein bilang pemerintah perlu memastikan investasi dapat terjaga lebih kuat untuk mendorong pertumbuhan, dengan fokus pada daya saing dan pengembangan sumber daya manusia (SDA) sebagai kuncinya.

Investasi diperkirakan akan terus membaik menjelang akhir tahun 2019 dan berlanjut di tahun 2020, seiring dengan kemajuan pembangunan proyek-proyek strategis nasional untuk meningkatkan jaringan infrastruktur.

Wicklein bilang Foreign Direct Investment (FDI) atau investasi asing secara langsung tahun depan bisa tumbuh. Catatannya, pemerintah perlu memperbaiki kebijakan fiskal saat ini.

Oleh karenanya, skema omnibus law baik di bidang perizinan maupun perpajakan perlu dipastikan efektif berlaku di akhir tahun ini atau awal tahun 2020.

Baca Juga: ADB: Outlook ekonomi emerging Asia semakin gelap

Di sisi lain, Ekonom ADB Emma R. Allen konsumsi akan terstimulus sektor konstruksi karena pembangunan properti perkotaan.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×