kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ada vaksin berbayar, ini kekhawatiran pengamat


Minggu, 11 Juli 2021 / 18:24 WIB
Ada vaksin berbayar, ini kekhawatiran pengamat
ILUSTRASI. Petugas medis bersiap untuk memberikan vaksinasi kepada seorang karyawan bank di Sentra Vaksinasi Gotong Royong Perbanas, Lapangan Tenis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu (19/6/2021). Ada vaksin berbayar, ini kekhawatiran pengamat


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah menilai adanya rencana vaksin individu berbayar dapat membebani masyarakat. Selain itu, dikhawatirkan akan menimbulkan perusahaan lainnya yang mencari keuntungan dari adanya rencana tersebut.

"Kalau ini berbayar nanti dikhawatirkan muncul lagi perusahaan lainnya yang dikhawatirkan mencari keuntungan di situ, dimana situasi sedang krisis seperti saat ini. Itu yang dikhawatirkan akan memancing perusahaan lain melakukan hal sama, akhirnya jual vaksin juga komersialisasi," jelasnya saat dihubungi Kontan.co.id pada Minggu (11/7).

Kemudian Trubus menyoroti bagaimana kualitas, keamanan dan pelaksanaan vaksin individu berbayar nantinya. Selain itu, adanya vaksin individu berbayar juga dinilai kontraproduktif dengan vaksinasi gotong royong.

"Vaksin gotong nanti gimana? Malah ganggu vaksinasi gotong royong karena kan pakai vaksin yang sama. Bagaimana kaitannya dengan kebijakan vaksinasi gotong royong, apakah nanti tidak malah jadi tumpang tindih? Menurut saya vaksin masyarakat umum berbayar tidak perlu" ungkapnya.

Baca Juga: Indonesia terima 3 juta dosis vaksin Moderna dari AS

Jika rencana rencana PT Kimia Farma Tbk yang akan menjual vaksin virus corona (Covid-19) untuk individu, Trubus menekankan perlunya sosialisasi dan penjabaran rinci kepada publik akan kebijakan tersebut agar tak menimbulkan kesalahpahaman.

"Sebenarnya sulitnya nanti diimplementasi, jika tidak jelas dan rigit nanti jadi implementasinya membingungkan. Misal vaksin tertentu entah itu moderna misal yang hanya untuk berbayar dan lainnya," imbuhnya.

Berdasarkan berita KONTAN sebelumnya, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pahala N Mansury mengatakan, program vaksin individu tersebut dilakukan untuk memfasilitasi kebutuhan vaksinasi Covid-19 yang mengalami peningkatan selama beberapa pekan terakhir.

Rencananya Kimia Farma akan membuka klinik vaksinasi individu secara resmi pada Senin (12/9).

Selanjutnya: Kimia Farma jual vaksin, YLKI minta akses vaksinasi gratis diutamakan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×