kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   2.000   0,13%
  • USD/IDR 16.140   100,00   0,62%
  • IDX 7.080   43,33   0,62%
  • KOMPAS100 1.058   7,20   0,69%
  • LQ45 827   1,51   0,18%
  • ISSI 216   1,79   0,84%
  • IDX30 423   0,27   0,06%
  • IDXHIDIV20 512   -2,14   -0,42%
  • IDX80 120   0,73   0,61%
  • IDXV30 126   0,70   0,56%
  • IDXQ30 142   -0,50   -0,35%

Ada sabotase dibalik terbakarnya KRI Klewang?


Senin, 01 Oktober 2012 / 13:48 WIB
ILUSTRASI. Perumahan dengan fasilitas program BP Tapera


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Edy Can


JAKARTA. Komisi I DPR menduga ada sabotase dibalik terbakarnya KRI Klewang. Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq beralasan kapal perang tersebut terbakar menjelang pengesahan Rancangan Undang-Undang Industri Pertahanan pada 2 Oktober mendatang.

Karena itu, Mahfudz mendesak TNI dan Mabes Polri menginvestigasikan kejadian tersebut.  "Ini merupakan satu pengembangan kapal perang yang tergolong canggih. Apakah ada upaya-upaya untuk menjatuhkan nama baik industri pertahanan nasional, ini menjadi dugaan yang berkembang," ujar Mahfudz, Senin (1/10).

KRI Klewang merupakan produk baru yang dikembangkan PT Lundin Industry Invest. Nilai satu kapal ini mencapai Rp 114 miliar. TNI telah membeli kapal canggih ini namun belum dilakukan serah terima.

Lundin mengungkapkan penyebab terbakarnya kapal tersebut karena konsleting listrik. Namun, Mahfudz menilai kejadian terbakarnya KRI Klewang ini tidak sesederhana tersebut. "Inikan kapal canggih, sedangkan bobot kebakaran cukup tinggi," tandas Mahfudz

Karena itu, Komisi I DPR akan mempertanyakan ke TNI dan Kementerian Pertahanan apakah pembelian kapal ini ada asuransinya atau tidak. "Kami akan konfirmasi karena jangan sampai produksi tanpa asuransi kan uang negara akan hilang begitu saja," ungkap Mahfudz. Selain itu, Komisi I DPR juga akan meminta Badan Pemeriksa Keuangan untuk mengaudit pembelian kapal ini.

Mahfudz juga menuding Lundin gegabah karena telah mempublikasikan kapal tersebut sebelum serah terima resmi.
"Ini kapal perang, bukan kapal komersial, apalagi tahap uji coba belum selesai, mestinya tidak dipamerkan ke publik," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×