kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada rumor WHO sebut vaksin Sinovac paling lemah, ini penjelasan BPOM


Senin, 21 Desember 2020 / 05:05 WIB
Ada rumor WHO sebut vaksin Sinovac paling lemah, ini penjelasan BPOM
ILUSTRASI. Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 buatan perusahaan farmasi Sinovac, China, tiba di tanah air untuk selanjutnya akan diproses lebih lanjut ke Bio Farma selaku BUMN produsen vaksin. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/pras.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa waktu belakangan, beredar kabar di media massa bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah membandingkan sepuluh vaksin Covid-19. Dari hasil tes tersebut, Sinovac merupakan yang paling lemah. Kabar lainnya adalah Indonesia merupakan satu-satunya negara yang memesan vaksin Sinovac. 

Dr Lucia Rizka Andalusia, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Badan POM membantah dua rumor tersebut. Menurutnya, hingga saat ini, tidak ada dokumen dan informasi resmi dari WHO yang membandingkan respon imunitas 10 kandidat vaksin, atau pernyataan bahwa vaksin Sinovac rendah sebagaimana ditampilkan dalam pemberitaan. 

"Hal ini pun sudah kami konfirmasikan kepada pihak WHO di Indonesia. Sampai saat ini belum ada pengumuman tingkat efikasi vaksin Sinovac baik dari pihak produsen maupun badan pengawas obat di negara tempat dilakukannya uji klinik," jelas Dr Lucia. 

Selain itu, informasi bahwa hanya Indonesia yang memesan vaksin Sinovac juga tidak tepat. Selain Indonesia, sejumlah negara telah melakukan pemesanan vaksin Covid-19 dari Sinovac. Mereka adalah Brazil, Turki, Chile, Singapura, dan Filipina. Bahkan, Mesir juga sedang bernegosiasi untuk bisa memproduksi vaksin Sinovac di Mesir. 

Baca Juga: Vaksin Covid-19 untuk semua masyarakat, Jokowi: Tak ada kaitannya dengan anggota BPJS

Dr Lucia juga menegaskan, Pemerintah telah menegaskan komitmennya untuk memastikan bahwa vaksinasi hanya dilakukan dengan vaksin yang aman, efektif, dan bermutu secepatnya. 

Badan POM, bersama Komite Nasional Penilai Obat dan para ahli akan memastikan dan mengawal aspek keamanan, khasiat serta mutu dari vaksin Covid-19 yang akan digunakan untuk program vaksinasi sesuai standar yang ditetapkan oleh WHO.

Baca Juga: Jangan takut divaksin, Jokowi: Vaksinasi sama seperti digigit semut...

"Keberhasilan penanganan Covid di Indonesia, akan menjadi keberhasilan kita sebagai bangsa dan juga sebagai bagian dari masyarakat dunia. Salah satu upaya percepatan untuk bisa keluar dari pandemi Covid-19 adalah dengan vaksinasi yang perlu dijalankan bersama dengan disiplin 3M," tegasnya. 

Dia berpesan agar masyarakat jangan kendor memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan siap divaksinasi saat vaksin siap.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: ​Vaksin gratis, berikut profil 6 vaksin corona yang digunakan di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×