kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada Proyeksi Lonjakan Jumlah Pemudik Lebaran 2024, Ini Harapan DPR RI


Kamis, 28 Maret 2024 / 17:05 WIB
Ada Proyeksi Lonjakan Jumlah Pemudik Lebaran 2024, Ini Harapan DPR RI
ILUSTRASI. Komisi V DPR RI menyerukan Kemenhub benar-benar mempersiapkan sarana prasarana transportasi dalam menghadapi arus mudik Lebaran. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Komisi V DPR RI menyerukan Kemenhub benar-benar mempersiapkan sarana prasarana transportasi dalam rangka menghadapi arus mudik Lebaran tahun 2024 secara maksimal utamanya dari segi kelaikan angkutan umum darat, laut dan udara.

Hal itu menyusul data Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bahwa adanya lonjakan jumlah pemudik yang signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Saya kira itu yang paling penting kelayakan transportasi, apalagi kita bicara angkutan umum. Ini harus betul betul diproteksi dengan baik, karena kita tidak ingin akibat dari tidak laiknya angkutan-angkutan itu menyebabkan kecelakaan korban masyarakat," ujar Wakil Ketua Komisi V DPR RI Roberth Rouw dalam keterangan resminya, di Jakarta, Kamis (28/3).

Baca Juga: Kemenhub Proyeksi Peningkatan Penumpang Udara Mudik Lebaran 2024 Capai 12%

Politisi Fraksi Partai Nasdem tersebut mengingatkan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) wajib secara aktif memberikan laporan-laporan cuaca secara berkala. 

"Mengingat, begitu pentingnya keterkaitan antara kondisi cuaca dengan keamanan suatu transportasi apalagi menyangkut soal angkutan laut," ungkapnya.

Selain itu, Roberth mengimbau Pemerintah agar tidak memberatkan masyarakat di tengah situasi ekonomi seperti saat-saat ini yang cukup terpuruk. 

“Maka, kita tidak henti-hentinya menyampaikan kepada Kementerian menangani bersama mitra-mitranya untuk bisa memberikan pelayanan, bukan cuma yang terbaik, tetapi juga yang murah untuk bisa masyarakat itu tidak terlalu terbebani,” sambungnya.

Baca Juga: Pemudik Meningkat, Perputaran Duit Lebaran Diperkirakan Tembus Rp 157,3 Triliun

Roberth juga mengingatkan segenap stakeholder penyelenggara jasa transportasi utamanya moda pesawat dan kereta api yang menjadi primadona rakyat tetap berpatokan pada tarif batas atas dan batas bawah sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Kemenhub. 

“Kita lihat tarif batas atas itu jangan terlalu tinggi, jangan terlalu rendah. Maka itu harus ada satu kebijakan juga untuk bisa dapat Pemerintah tidak hanya menetapkan tarif batas atas itu terlalu tinggi.  Dan mungkin juga diberikan suatu kebijakan khusus bahwa kalau beli dari jauh-jauh hari itu ada diskon khusus, nah itu bisa menekan. Dan saya kira ini banyak operator penerbangan sudah memberikan itu. Pemerintah harus juga sosialisasi kepada masyarakat,” pungkasnya.

 
 
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×