Reporter: Venny Suryanto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dampak pandemi Covid-19 di Indonesia mengharuskan pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan social distancing hingga bekerja dan sekolah dari rumah untuk memutus rantai penyebaran. Karenanya, perubahan kerja dan fleksibilitas menjadi tak terelakkan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, di situasi yang luar biasa ini, semua orang dipaksa untuk bisa beradaptasi dengan teknologi digital tanpa harus bertatap muka.
“Ini adalah perubahan yang nyata dan pasti terjadi khususnya yang dirasakan generasi millenial saat ini. Budaya kerja fleksibilitas dan mobilitas ini mengubah kita semua,” ujarnya dalam live conference, Jumat (19/6).
Baca Juga: Defisit APBN bengkak hingga 6%, Menkeu berharap Covid-19 bisa diatasi di kuartal III
Menkeu juga bilang, dalam menjalankan pekerjaan dalam sebuah organisasi atau perubahan selama Work From Home (WFH) tentunya kinerja perlu lebih diberikan tantangan sehingga tak hanya gaji besar saja yang diterima.
“Juga dalam sebuah organisasi sebagai atasan perlu memperlakukan staf dan karyawan dengan peri kemanusiaan. Jangan juga langsung asal PHK, jangan begitu,” tambahnya.
Untuk itu, Menkeu bilang masyarakat harus secara aktif menghadapi cara kerja di era yang tidak pasti seperti saat ini.
Ia mencontohkan, dengan berbagai perubahan yang ada, ia berharap pemerintah dan ASN bisa berhemat karena seluruhnya bisa dilakukan secara online.
“Untuk itu anggaran sekecil apapun bisa dialihkan untuk hal yang lebih penting misalnya infrastruktur dan lainnya,” tutupnya.
Baca Juga: Selama work from home, Sri Mulyani curhat kerja hampir 24 jam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News