Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menyiratkan, belanja negara pada tahun 2022 tak akan terserap 100%, dari target Rp 3.106,4 triliun.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio N. Kacaribu mengungkapkan, bila melihat pengalaman terdahulu, rata-rata belanja negara hanya terserap sekitar 95%.
“Rata-rata selalu di atas 95% target. Kami lihat tahun ini apakah harapannya bisa,” terang Febrio kepada awak media, Kamis (8/12) di komplek DPR RI.
Meski begitu, Febrio menekankan yang penting bukan berapa persen serapan belanja. Namun, seberapa besar dampak belanja negara terhadap indikator ekonomi.
Baca Juga: Kepala BKF: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV-2022 Bisa di Bawah 5% YoY
Seperti, dampaknya pada pertumbuhan ekonomi, juga untuk melindungi masyarakat yang miskin dan rentan. Pun, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Selain itu, belanja yang baik adalah belanja yang bisa memberi dampak besar bagi penciptaan lapangan kerja agar tingkat pengangguran dan angka kemiskinan menurun.
Sebagai tambahan informasi, belanja negara hingga akhir Oktober 2022 sudah terserap Rp 2.351,1 triliun. Ini sudah sekitar 75,68% dari target dalam APBN 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News