kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada di Level 1, Indonesia setara dengan China dan Jepang dalam penanganan Covid-19


Kamis, 25 November 2021 / 04:40 WIB
Ada di Level 1, Indonesia setara dengan China dan Jepang dalam penanganan Covid-19


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia dinilai berhasil mengendalikan kasus Covid-19 sehingga kini mulai melandai. Maka tak heran kini Indonesia bisa berada di level 1 secara global yang menyebabkan pemulihan ekonomi berjalan cepat. Demikian diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

"Perlu diketahui, di kawasan ini, level 1 saat ini hanya India, China, Jepang, Indonesia, Thailand, lain itu level 2 dan seterusnya. Jadi negara kita ini negara besar dan telah diapresiasi banyak negara bahwa Indonesia mampu me-manage Covid-19 dengan bagus," kata Luhut dalam acara Indonesia Economic Oulook 2022, di Jakarta, Rabu (24/11/2021). 

Meskipun telah berada pada level 1, Luhut meminta masyarakat tidak lengah. Bisa saja kasus Covid-19 kembali naik jika tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan. 

"Jadi kata kunci di sini kita harus mematuhi arahan-arahan pemerintah," kata Luhut menambahkan. 

Baca Juga: PPKM Level 3 berlaku Desember di Indonesia, ini 6 perintah Presiden

Pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), pemerintah juga mengambil pendekatan yang sangat hati-hati. Belajar dari pengalaman tahun lalu, lonjakan mobilitas pada periode Nataru berdampak pada kenaikan kasus yang kemudian menyebabkan pemulihan ekonomi menjadi mundur. 

Pendekatan yang hati-hati juga dimaksudkan untuk memberi waktu agar dapat mencapai tingkat vaksinasi masyarakat yang lebih tinggi. Pemerintah menargetkan vaksinasi dosis 1 mencapai 80 persen dan vaksinasi dosis 2 mencapai 60 persen pada akhir tahun ini. 

"Kita perlu catat sekarang sudah sekitar 126 hari dan Covid-19 betul-betul terkendali. Namun ini belum selesai. Kita harus hati-hati dan disiplin untuk terus mempertahankan posisi sekarang ini," kata Luhut. 

Baca Juga: Yang dinanti-nanti, ini aturan lengkap PPKM Level 3 yang berlaku mulai 24 Desember

Ia menambahkan, terkendalinya kasus Covid-19 dan pembukaan ekonomi yang dilakukan secara bertahap mampu menahan perlambatan ekonomi pada kuartal III 2021. 

Meski melambat dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal II sebesar 7,1 persen, tetapi realisasi kuartal III sebesar 3,5 persen lebih tinggi dari perkiraan awal sebelum PPKM diterapkan. 

Penurunan yang terjadi pada konsumsi rumah tangga, investasi, dan industri pengolahan juga lebih rendah dibandingkan kala periode PSBB. Indikator tersebut menunjukkan kemampuan bangsa Indonesia mampu beradaptasi menghadapi pandemi Covid-19. 

Luhut optimis, pemulihan ekonomi yang cepat diberbagai sektor akan tertangkap sepenuhnya pada kuartal IV tahun ini. Ia yakin bahwa ekonomi Indonesia mampu tumbuh di atas 5 persen pada kuartal IV nanti. 

"Keberhasilan kita menurunkan kasus Covid-19 dengan cepat, mampu mendorong pemulihan ekonomi yang cepat. Indeks Keyakinan konsumen dari Bank Indonesia yang sempat turun ke tingkat pesimis karena penerapan PPKM, telah kembali pada tingkat optimis hanya dalam waktu tiga bulan," ucap dia. 

Baca Juga: Ini larangan dan aturan perayaan Natal & Tahun Baru 2022 saat PPKM Level 3 berlaku

Saat ini, Indeks Keyakinan Konsumen Oktober 2021 berada pada tingkat tertinggi di masa pandemi, yakni mencapai 113,4 dengan skala nilai optimis lebih dari 100. 

"Ini angka yang tadinya tidak kami duga, tapi kami bahagia bangsa ini mampu mengatasi keterpurukan tadi," kata Luhut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Termasuk Kawasan Level 1, RI Setara dengan China hingga Jepang Dalam Penanganan Covid-19"
Penulis : Ade Miranti Karunia
Editor : Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×