Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Presiden (wapres) RI KH Ma’ruf Amin telah meresmikan Bendungan Cipanas pada Selasa (9/7).
Bendungan yang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) ini secara administratif berada di Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang dan Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Wapres Ma’ruf mengatakan, keberadaan bendungan memiliki peran strategis dalam mendukung kehidupan manusia dan perekonomian. Tidak hanya sebagai sumber air baku tetapi juga berperan penting dalam ketahanan pangan dan energi.
“Dalam 10 tahun ini, sudah dibangun 43 bendungan dan lebih dari 1 juta hektare jaringan irigasi," ujar Ma'ruf dikutip Rabu (10/7).
Ma'ruf menambahkan, Bendungan Cipanas akan menyediakan fungsi pemenuhan kebutuhan masyarakat seperti sumber irigasi, air baku dan pembangkit listrik. Serta akan meningkatkan intensitas tanam dan produktivitas lahan pertanian.
Baca Juga: Jokowi Resmikan Bendungan Pamukkulu Sulsel Senilai Rp 1,6 Triliun
Wapres Ma’ruf berpesan, untuk memastikan pemanfaatan Bendungan Cipanas dapat dirasakan oleh masyarakat di sekitarnya, seperti Kabupaten Sumedang dan Indramayu. Dan juga dalam dukungan produktivitas pertanian, industri dan pemenuhan air bersih serta pengurangan dampak banjir.
Dalam hal peningkatan produktivitas pertanian, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menerangkan, saat ini sudah ada irigasi fungsional seluas 6.473 ha, melalui Bendung Kalianyar dan Bendung Sumurwatu.
Dengan adanya Bendungan Cipanas, akan ada jaringan irigasi potensial seluas 2.800 ha, totalnya menjadi 9.273 ha dan dapat meningkatkan pola tanam dari 120% menjadi 240%.
"Peningkatannya sekitar 2 kali hingga 2,5 kali tanam sehingga dapat meningkatkan produksi pertanian,” terang Basuki.
Direktur Jenderal (dirjen) Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia menambahkan, Bendungan Cipanas dibangun mulai 2016 dan rampung pada 2023 dengan kapasitas tampung sebesar 250,8 juta meter kubik dan anggaran sebesar Rp 2 triliun.
“Bendungan Cipanas juga bermanfaat dalam reduksi banjir 701 ha di Kecamatan Lohsarang dan Kecamatan Cantigi. Serta, potensi pembangkit listrik tenaga mikrohidro sebesar 3 megawatt,” tambah Bob.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
