kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Abraham Samad: Media sosial bisa berantas korupsi


Kamis, 05 Desember 2013 / 11:18 WIB
Abraham Samad: Media sosial bisa berantas korupsi
ILUSTRASI. Promo Tiket.com s.d 24 Juli 2022, Nikmati Diskon Hotel Ubud Hingga 50%


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Media sosial semakin mengambil peranan penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Sebagai negara berkembang, Indonesia termasuk negara terbanyak dalam menggunakan Twitter dan Facebook. Indonesia masuk nomor lima terbesar pengguna Twitter hampir 30 juta di dunia. Sementara masuk urutan keempat sekitar 64 pengguna Facebook di dunia.

Melihat kenyataan itu, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengatakan peranan media sosial sangat strategis untuk menyebarluaskan informasi, termasuk turut berperan dalam memberantas korupsi. "Masyarakat dapat berperan dalam memberantas korupsi melalui media sosial,"`tutur Abraham dalam Seminar Humas yang diselenggarakan KPK di Balai Kartini, Kamis (5/12).

Media Sosial juga berperan membantu KPK ketika mendapat serangan dari para koruptor. Hal itu, menurut Abraham bisa menjadi positif dan mendorong KPK terus melakukan pemberantasan korupsi. Memang, Abraham menyadari, acapkali media sosial digunakan juga untuk menyampaikan komentar atau informasi yang negatif.

Kendati begitu, Abraham yakin bahwa media sosial memiliki peranan yang jauh lebih positif dalam menyebarluaskan informasi. Karena itu, kecanggihan media sosial saat ini bisa dimanfaatkan secara positif seperti menyampaikan citra positif dan kerja sebuah lembaga.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×