Reporter: Yudho Winarto | Editor: Test Test
JAKARTA. Sebanyak 96,7 juta jiwa akan terkena program perlindungan sosial. Hal itu merujuk hasil data yang diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). "Data yang tersedia untuk 25,2 juta rumah tangga atau sekitar 96,7 juta jiwa," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin saat menyampaikan angka Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) di kantor wakil presiden, Jumat (20/1).
Data PPLS itu berisi 40% dari total populasi yang berada di lapisan bawah status sosial rumah tangga di Indonesia. BPS mendata ada 25,2 juta rumah tangga sasaran atau 42,5% atau 26,8 juta keluarga yang tersebar di 33 Propinsi, 497 kabupaten, 6.600 kecamatan, 77.000 kelurahan dan desa.
Selanjutnya, Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Bambang Widianto menerangkan, data PPLS 2011 ini bakal digunakan sebagai basis data terpadu untuk program perlindungan sosial yang dijalankan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
"Basis data terpadu juga memiliki informasi yang cukup kaya dan dapat digunakan untuk berbagai tujuan sesuai kriteria kepesertaan yang spesifik bagi masing-masing program," katanya.
Sebut saja untuk identifikasi rumah tangga sangat miskin yang memiliki anak usia balita atau memiliki anak usia SD/SMP untuk calon peserta program keluarga harapan (PKH). "Target sampai tahun 2014 mencakup 3 juta keluarga miskin," katanya.
Identifikasi individu sampai tingkat kesejahteraan tertentu untuk program jaminan kesehatan masyarakat (jamkesnas), hingga identifikasi anak usia sekolah yang bekerja untuk program pengurangan pekerja anak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News