Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - MANADO. Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian mencatat masih ada delapan provinsi yang rawan terjadi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Meski demikian, jumlah tersebut sejatinya turun drastis dari tahun-tahun sebelumnya.
Sementara delapan provinsi tersebut adalah: Riau; Kalimantan Barat; Kalimantan Utara; Kalimantan Timur; Kalimantan Selatan; Kalimantan Tengah; Jambi; dan Sumatera Selatan.
Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Montty Girianna bilang, delapan provinsi tersebut mencakup 200 klaster dengan total luas 30,9 juta hektare.
"Peta berbasis klaster mengacu kepada lokasi konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) Perkebunan, dan 760 desa rawan kebakaran," kata Montty dalam Rembuk Nasional, Sabtu (27/10) di Manado.
Peta berbasis klaster, ditambahkan Motty berguna untuk mengupayakan pencegahan Karhutla yang lebih terstruktur. Pun ditambah meningkatkan koordinasi dari TNI, Polri, dan Masyarakat.
“Langkah ini dapat mencegah terjadinya kembali Karhutla. Dibandingkan 2015 ada penurunan hitspot mencapai 74,24% di mana lahan kebakaran mencapai 2,6 juta hektare. Sementara pada 2017 hanya 30.000 hektare, atau turun hingga 99,44%," sambungnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News