Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengonfirmasi 19 kasus positif virus corona baru sejak 2 Maret 2020 lalu. Dan, terdapat puluhan pasien suspect Covid-19 di Indonesia.
Melansir The Jakarta Post, setidaknya lima orang terduga virus corona meninggal dunia sejak akhir Februari 2020. Beberapa pasien meninggal saat menunggu hasil tes, meski hasil seluruh tes negatif.
Sejumlah pihak mempertanyakan kemampuan pengujian Indonesia, dan mendesak pemerintah untuk bermitra dengan laboratorium independen serta mengirimkan sampel ke negara lain sebagai pembanding.
Berikut lima kasus pasien suspect Covid-19 meninggal dunia di Indonesia, tapi hasil tesnya negatif:
Baca Juga: Arab Saudi denda Rp 1,3 miliar pelancong yang tidak ungkap data kesehatan
1. Pria Singapura di Batam, Kepulauan Riau
Kematian pertama pasien suspect virus corona di Batam, Kepulauan Riau. Pada 22 Februari 2020, seorang pria berkebangsaan Singapura berusia 61 tahun yang dicurigai terinfeksi meninggal.
Mulanya, pasien dirawat Rumah Sakit Awal Bross, lalu dirujuk ke bangsal isolasi Rumah Sakit BP Batam karena menunjukkan gejala Covid-19, seperti demam dan sesak napas.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Batam (KKP) Achmad Farchanny mengonfirmasikan, sampel pasien dikirim ke Jakarta pada 21 Februari 2020 untuk diuji di laboratorium Kementerian Kesehatan.
Namun, sehari setelahnya atau 22 Februari 2020, pasien meninggal sebelum keluar hasil laboratorium yang menunjukkan negatif. Badan Kesehatan Batam segera mengumumkan warga Singapura itu meninggal karena penyakit lain.
Baca Juga: Mau gelar acara besar? Ini protokol penanganan corona dari pemerintah
2. Pasien pria di Semarang, Jawa Tengah
Pada 23 Februari 2020, pasien pria yang diduga menderita Covid-19 meninggal. Dia sebelumnya dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Kariadi, Semarang, selama hampir satu minggu.
Pasien mempunyai riwayat perjalanan ke Spanyol melalui Dubai dan menunjukkan gejala Covid-19 setelah kedatangannya pada 12 Februari 2020. Ia masuk ke rumah sakit pada 17 Februari 2020 dan dipindahkan ke ruang isolasi dua hari kemudian.
Dokter RSUP Kariadi mengatakan, pasien meninggal karena bronkopneumonia dan hasil tes negatif virus corona sehari setelah dikremasi.
Tetapi, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto bilang, pria tersebut positif mengidap virus H1N1 yang diketahui sebagai penyebab flu babi. Menurutnya, kedua virus serupa dalam hal gejala.
Baca Juga: Begini cara India meningkatkan kesadaran masyarakat atas virus corona
3. Pasien pria di Cianjur, Jawa Barat
Pada 3 Maret 2020, pria berusia 50 tahun yang diduga terinfeksi virus corona meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Hafiz di Cianjur, Jawa Barat.
Karyawan perusahaan telekomunikasi pelat merah itu mempunyai riwayat perjalanan di Malaysia dari 14-17 Februari 2020. Pasien sempat dirawat di sebuah rumahsakit di Bekasi pada 22-26 Februari, sebelum pergi ke Cianjur, 29 Februari.
Di Cianjur, kesehatan pasien turun secara drastis dan kemudian dilarikan ke ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Hafiz pada 1 Maret 2020. Pasien mengeluh sesak napas serta rasa sakit di paru-paru dan jantungnya.
Sekretaris Jenderal Direktorat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto membantah pasien tersebut meninggal karena Covid-19.
Setelah kematian pasien, perusahaan tempatnya bekerja mengeluarkan pernyataan bahwa catatan medisnya menunjukkan riwayat peradangan pada saluran pernapasan dan masuk angin.
Baca Juga: Sudah 15 kasus infeksi corona di Arab Saudi, ini himbauan KBRI Riyadh
4. Pasien dengan riwayat kontak Covid-19 di Jakarta
Pada 5 Maret 2020), pasien berusia 65 tahun yang diduga melakukan kontak dengan seseorang dari negara dengan kasus Covid-19 meninggal di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianto Saroso, Jakarta.
Direktur RSPI Sulianto Saroso Mohammad Syahril mengatakan, pasien telah melakukan kontak dengan orang-orang yang datang dari suatu negara dengan kasus Covid-19 yang terkonfirmasi, dan menderita kondisi medis yang mendasarinya termasuk darah tinggi.
Pasien dipindahkan dari rumahsakit swasta ke RSPI Sulianti Saroso dalam kondisi memburuk dan membutuhkan bantuan alat pernapasan. Pasien meninggal dan telah dites negatif untuk Covid-19, tapi menunjukkan tanda-tanda menderita sepsis bakteri akibat pneumonia.
Baca Juga: Atasi dampak virus corona, Italia lakukan terapi kejut besar-besaran
5. Pasien di Yogyakarta
Pada 5 Maret 2020, pasien berusia 74 tahun yang diduga menderita Covid-19 meninggal di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta. Pasien kembali dari perjalanan umrah dan sempat singgah selama satu malam di Malaysia.
Pasien ini menderita kesulitan bernapas, batuk, dan demam. Pada 2 Maret, pasien dipindahkan dari RSUD Yogyakarta ke bangsal isolasi RSUP Sardjito. Pasien meninggal beberapa jam, sebelum hasil tes menunjukkan negatif Covid-19 dan juga MERS.
Pulmonolog RSUP Sardjito Munawar Gani mengatakan, pasien menderita pneumonia yang disebabkan oleh bakteri klebsiella.
Baca Juga: Akibat virus corona, kekayaan miliuner Indonesia anjlok! Prajogo dan Hartono terdalam
Penulis: Mela Arnani
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Pasien Suspect Virus Corona Meninggal di Indonesia, di Mana Saja?"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News