Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ujian tulis berbasis komputer (UTBK) merupakan ujian bagi siswa SMA dan sederajat untuk bisa masuk ke perguruan tinggi. Nilai UTBK nantinya akan digunakan sebagai syarat utama penerimaan mahasiswa baru (PMB) 2020 melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN).
Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) telah mengumumkan secara resmi pendaftaran akun LTMPT tahap 2 sebagai syarat wajib mengikuti UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) dan SBMPTN pada Senin, 17 Februari 2020.
Setelah mendaftar, berikut sejumlah informasi lainnya terkait UTBK 2020:
Baca Juga: Inilah menteri yang otaknya paling jenius versi survei Indo Barometer, siapa dia?
1. Masih harus mendaftar UTBK
Pendaftaran akun LTMPT untuk UTBK-SBMPTN resmi dibuka pada 17 Februari - 5 April 2020. Namun, ini hanya merupakan pendaftaran akun LTMPT. Sehingga, siswa harus kembali mendaftar untuk pelaksanaan UTBK yang pendaftarannya berlangsung pada 30 Maret - 11 April 2020.
2. Kesempatan tes
Berbeda dari tahun sebelumnya, pelaksanaan UTBK 2020 hanya berlangsung satu kali. Artinya, setiap peserta UTBK 2020 hanya diperbolehkan mengikuti tes sebanyak 1 (satu) kali. Hasil UTBK tahun 2020 juga hanya berlaku untuk penerimaan tahun 2020.
Baca Juga: Indeks Pembangunan Manusia Indonesia tahun 2019 naik menjadi 71,92
3. Kelompok ujian UTBK
Kelompok ujian pada UTBK 2020 terbagi atas 3 kelompok, yakni:
- Kelompok ujian Sains dan Teknologi (Saintek): TPS dan TKA Saintek berupa matematika saintek, fisika, kimia, dan biologi.
- Kelompok ujian Sosial dan Humaniora (Soshum): TPS dan TKA Soshum berupa matematika soshum, geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi.
- Kelompok ujian Campuran Saintek dan Soshum: TPS, TKA Saintek, dan TKA Soshum.
Baca Juga: Untuk Tahap Awal, Dana BOS Cair Sebanyak Rp 8 Triliun
4. Materi tes UTBK
Materi tes UTBK 2020 terdiri dari Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA) yang dirancang untuk memprediksi kemampuan peserta untuk menyelesaikan studi di perguruan tinggi. TKA akan mengukur pengetahuan dan pemahaman keilmuan yang diajarkan di sekolah.
Kemampuan akademik sangat diperlukan siswa untuk bisa berhasil dalam menempuh pendidikan tinggi. Target utama TKA ialah mendapatkan Higher Order Thinking Skills (HOTS). TPS bertujuan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa yang dianggap penting untuk keberhasilan di sekolah formal, khususnya pendidikan tinggi.
Baca Juga: Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah salurkan Rp 8 triliun dana BOS