kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

5 cara Presiden ungkapkan kemarahannya


Rabu, 07 Agustus 2019 / 04:43 WIB
5 cara Presiden ungkapkan kemarahannya


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cara Presiden Joko Widodo dalam mengungkapkan kemarahan saat bertemu direksi PT PLN Persero pada Senin (5/8) menuai sorotan publik. Saat itu, Jokowi melakukan audiensi dengan jajaran direksi PLN atas peristiwa padamnya listrik di Jawa dan Bali sehari sebelumnya.

Bukan dengan nada tinggi, menggebrak meja, atau mengacung-acungkan telunjuk, pria asal Solo itu memilih mengekspresikan emosi melalui sederet kalimat bermakna mendalam, gesture, serta mimik wajah yang menegangkan. Awalnya, Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani menjelaskan soal penyebab padamnya listrik di sebagian besar Pulau Jawa dan Bali. Sekitar 10 menit ia berbicara. Setelah itu, Jokowi menanggapinya dengan berkata, "Penjelasannya panjang sekali".

Baca Juga: Istana anggap kemarahan Jokowi kepada Dirut PLN wajar, ini alasannya

"Pertanyaan saya, Bapak, Ibu, semuanya kan orang pintar-pintar, apalagi urusan listrik kan sudah bertahun-tahun. Apakah tidak dihitung, apakah tidak dikalkukasi kalau akan ada kejadian-kejadian sehingga kita tahu sebelumnya. Kok tahu-tahu drop," kata Jokowi.

Jokowi mengutarakan pernyataannya dengan nada berat dan datar. Tidak tampak senyum sedikit pun di dalam momen tersebut. "Yang paling penting, saya minta perbaiki secepat-cepatnya. Beberapa wilayah yang belum hidup segera dikejar dengan cara apa pun agar segera bisa hidup kembali," ucap dia. "Kemudian hal-hal yang menyebabkan peristiwa besar terjadi sekali lagi saya ulang jangan sampai terulang kembali. Itu saja permintaan saya. Oke terima kasih," ujar Kepala Negara.

Seluruh pernyataan Presiden Jokowi itu diungkapkan relatif singkat. Tidak sampai dua menit. Setelah itu, Jokowi langsung pergi meninggalkan kantor PLN. Ia menolak meladeni wawancara dengan media massa yang biasa dilakukannya setiap kunjungan. Jokowi memang memiliki gaya tersendiri dalam mengungkapkan emosi ketika menghadapi sesuatu yang dianggapnya keterlaluan.

Baca Juga: Jokowi marah dan langsung pergi usai dengar penjelasan plt dirut PLN

Berikut lima peristiwa saat Jokowi mengekspresikan emosi berdasarkan catatan pemberitaan Kompas.com:

1. Banting dokumen

Ketika masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, amarah kader PDI Perjuangan itu pernah terekam dengan jelas oleh awak media. Pada Jumat (18/10) siang, Jokowi mengunjungi kantor Wali Kota Jakarta Timur. Ia hendak meninjau loket pelayanan terpadu satu pintu (PTSP), salah satu program andalannya. Tiba di lantai tiga bangunan, suasana tampak sepi. Hanya ada enam PNS yang duduk tersebar di ruangan cukup luas itu. Bahkan, seorang di antaranya tertangkap mata awak media sedang bermain game di komputer.

Kepala PTSP Chusnul Chotimah yang mendampingi Jokowi tampak gelisah. Ia mengambil jarak dengan Jokowi sambil menginstruksikan agar para PNS segera datang dan bekerja di ruangan tersebut. Bernada setengah berbisik, Jokowi berpesan kepada salah seorang stafnya, "Mas, catat nama orang-orang ini".

Baca Juga: Presiden Jokowi: Saya sudah 4 tahun ini dimaki, direndahkan, dihina, difitnah...



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×