Sumber: Kompas.com | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Staf Khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo tengah mendapatkan sorotan dari berbagai pihak.
Terbaru, Andi Taufan Garuda Putra mendapatkan perhatian lantaran menyurati seluruh Camat di Indonesia dalam program Relawan Desa Lawan Covid-19 yang diinisiasi oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Surat berkop Sekretariat Kabinet tertanggal 30 Maret 2020 tersebut, Taufan meminta camat membantu perusahaannya, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) dalam edukasi lapangan ke masyarakat desa dan pendataan kebutuhan alat pelindung diri (APD) Puskesmas.
Baca Juga: Staf Khusus Jokowi minta maaf karena surati camat bantu perusahaannya perangi corona
Tak hanya itu, Adamas Belva Syah Devara pun juga dipermasalahkan lantaran perusahaan rintisan miliknya Ruangguru.com terlibat dalam pelatihan program Kartu Prakerja.
Salah satu kekhawatiran muncul terhadap stafsus milenial yaitu adanya konflik kepentingan karena para stafsus ada yang mempunyai bisnis masing-masing. Siapa saja?
Empat stafsus milenial yang punya perusahaan
1. Andi Taufan Garuda Putra
Andi Taufan Garuda Putra adalah pendiri perusahaan teknologi finansial (financial technology/fintech) berbasis peer-to-peer lending, PT Amartha Mikro Fintek atay Amartha pada April 2010. Perusahaan yang didirikan Taufan berfokus pada layanan pinjaman online, khususnya usaha mikro di pedesaan yang belum terakses oleh perbankan.
Ia lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan memperoleh gelar Master of Public Administration (MPA) dari Harvard Kennedy School.
Taufan memperoleh sederet penghargaan, seperti Entrepreneur of the Year Finalist EY, Satu Indonesia Award Astra, Laureate Global Fellow International Youth Foundation dan Ganesha Innovation Champion Awards Alumni ITB.
2. Adamas Belva Syah Devara
Adamas Belva Syah Devara merupakan Chief Executive Officer (CEO) dan co-Founder perusahaan rintisan dan aplikasi Ruangguru.com.
Belva merupakan alumnus tiga universitas di Amerika Serikat yaitu Harvard University, Massachusetts Institue of Technology dan Stanford University.
Pada 2017, ia terpilih sebagai salah satu dari 30 pengusaha muda yang paling berpengaruh di Asia versi Forbes Magazine.
Ia mendirikan perusahaan rintisan berbasis pendidikan Ruangguru pada 2014 bersama Muhammad Iman Usman.
Ruangguru menjadi salah satu perusahaan yang didapuk sebagai mitra penyelenggara pelatihan Kartu Prakerja melalui Skill Academy.
3. Putri Indahsari Tanjung
Putri Indahsari Tanjung adalah anak pengusaha Chairul Tanjung. Di usianya yang masih 23 tahun, ia memiliki beberapa agensi. Putri mendirikan Creativepreneur Event Creator yang bergerak di bidang event organizer.
Saat ini pun ia menjabat sebagai CEO di perusahaan tersebut. Ia juga menjadi Chief Business Officer dari Kreavi, platform yang mewadai 55 ribu artis dan seniman.
Ia merupakan lulusan dari Academy of Arts, San Fransisco, Amerika Serikat.
4. Angkie Yudistia Angkie
Angkie merupakan pendiri Thisable Enterprise pada 2011. Ia dikenal sebagai perempuan penyandang disabilitas berpengaruh di Indonesia. Perusahaan yang didirikannya bergerak di bidang pemberdayaan kaum penyandang disabilitas di Indonesia.
Melansir dari website resmi Thisable Enterprise, Thisable memiliki beberapa kesempatan untuk disabilitas bisa bekerja, salah satunya menjadi bisnis partner dengan Go-Life for Go-Jek membuka kesempatan menjadi mitra melalui Go-Massage, Go-Clean, Go-auto, Go-Glam, disesuaikan dengan kemampuan masing-masing disabilitas.
Baca Juga: Gandeng Kitabisa.com, Amartha salurkan APD ke 30 puskesmas
Tiga stafus milenial bergerak di bidang sosial
1. Ayu Kartika Dewi
Ayu Kartika Dewi merupakan Perumus Gerakan Sabang Merauke. Selama ini ia aktif mengampanyekan nilai toleransi dan keagamaan.
Pada 2010, Ayu pernah mengabdi di lembaga Indonesia Mengajar dan mendapat tugas mengabdi di Desa Papaloang, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Ia mempunyai tugas khusus yaitu sebagai juru bicara bidang sosial.
2. Gracia Billy Yosaphat Membrasar
Ia merupakan stafsus asli Papua. Billy dianggap mempunyai talenta yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif. Ia pernah mendapatkan beasiswa afirmasi dari pemerintah dan diterima di Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB.
Billy pernah diundang Pemerintah Amerika Serikat untuk magang dan berbicara di hadapan State Department AS. Studinya dilanjutkan di Australian National University (ANU) dan Oxford University d Inggris dengan beasiswa.
Billy pernah bekerja di perusahaan minyak dan gas asal Inggris. Namun, ia lebih memilih Kitong Bisa, yayasan yang berfokus mengurusi pendidikan anak-anak Papua.
3. Aminuddin Ma'ruf
Laki-laki kelahiran Karawang, Jawa Barat ini jebolan Universitas Negeri Jakarta dan memperoleh gelar S2 di Universitas Trisakti. Aminuddin merupakan mantan Ketua Umum Pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) periode 2014-
2016. Selain itu, ia pernah menjabat posisi sekretaris jenderal solidaritas ulama muda Jokowi (Samawi).
Baca Juga: Begini strategi Amartha untuk pertahankan bisnis P2P lending di tengah wabah corona
Penulis: Mela Arnani
Editor : Virdita Rizki Ratriani
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 dari 7 Staf Khusus Milenial Jokowi Miliki Perusahaan Sendiri, Siapa Saja Mereka?".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News