kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

30 juta vaksin corona tiba di Indonesia pada akhir tahun 2020


Selasa, 13 Oktober 2020 / 04:55 WIB
30 juta vaksin corona tiba di Indonesia pada akhir tahun 2020
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, RI akan menerima pengiriman 30 juta vaksin virus corona pada akhir tahun. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada kuartal IV 2020, Indonesia akan menerima pengiriman 30 juta vaksin virus corona. Menurut Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto, yang sehari-hari menjabat Menteri Koordinator bidang Perekonomian, jumlah vaksin itu berasal dari Sinovac, Sinopharm, dan Astra Zeneca. 

Pemerintah telah mengorder 50 juta vaksin dari Astra Zeneca dan sekarang telah berangkat untuk pemesanan pertama.

"Menteri Kesehatan, Menteri Luar Negeri, dan Menteri BUMN sedang mengurus pembelian vaksin itu," ujar Airlangga Hartarto mengutip siaran pers resmi Satgas Penanganan Covid-19, Senin (12/10).

Dia juga bilang, pemerintah telah mengeluarkan peraturan presiden (Perpres) untuk pengadaan vaksinasi ini.

Baca Juga: Vaksin corona tersedia di Indonesia bulan depan, ini penjelasan ahli

"Diperkirakan 160 juta vaksin secara bertahap sampai dengan tahun 2022. Persiapannya sendiri sedang dilakukan," ujar Airlangga.

Pada kesempatan yang sama, Airlangga juga menyampaikan hasil evaluasi penanganan Covid-19 di Indonesia. Pertama, penanganan Covid-19 per Senin (12/10), rata-rata persentase kasus Covid-19 aktif sudah 19,97% membaik dibanding dengan beberapa bulan lalu yang sempat berada di angka 22,1%.

Sedangkan recovery rate pada data tanggal 11 Oktober 2020 menunjukkan peningkatan mencapai 76,48% lebih tinggi dari bulan sebelumnya 75,0% akibat menurun kasus aktif di beberapa provinsi.

Selanjutnya: WHO: Kita tidak bisa hanya tunggu vaksin, harus selamatkan nyawa dengan alat yang ada

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×